UU Minerba
Apa Saja Efek UU Minerba Terhadap Batu Bara, Ini Penjelasan Head of Research PT Trimegah Sekuritas
Trimegah Securitas membuat "Trimegah Webinar: Kilau Emas Hitam di Era New Normal" melalui jaringan virtual.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Trimegah Securitas membuat "Trimegah Webinar: Kilau Emas Hitam di Era New Normal" melalui jaringan virtual, Rabu (10/5/2020).
Hadir langsung Head of Research PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Sebastian Tobing, Deputy Head of Research PT Trimegah Sekuritas Indomesia Tbk Willinoy Sitorus, dan Investment Specialist PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Glen Riyanto.
Sebastian Tobing mengatakan, saham untuk batu bara cenderung stabil dan bagus.
Sebastian menjawab efek undang-undang minerba terbaru, perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) alias UU Minerba.
"Investor hanya ingin kepastian full contract aja, misalnya mereka menambang 30 tahun. Dan itu sampai selesai," katanya.
Menurutnya, undang-undang ini hadir bersamaan dengan masa beberapa perusahaan yang bergerak di pertambangan habis kontrak.
"Sekarang ini, pemerintah meminta bagian tinggi memang bisa dimaklumi, royalti 13,5 persen, dan pemerintah mau naik," katanya.
Selain itu, pemerintah mengatur tentang pajak barang-barang yang dihadirkan.
"Kalau saya lihat ada impact (keuntungan) turun sekitar 10-15 persen, tapi PTBA (PT Bukit Asam) dan United Tractor berpengaruh sedikit karena mereka masih panjang," katanya.
Selain itu, dia membahas efek clean energy lebih tumbuh daripada batubara. .
"Ini sudah terjadi di India, pertumbuhan power plant batu bara hanya 3 persen setahun, pertumbuhan clean energy bisa tumbuh di atas 6 persen," katanya.
Menurutnya, Clean energy tumbuh pesat tapi tak menggantikan batu bara.
"Misalnya, ada target kenaikan kapasitas hingga 20 persen, nah di situ clean energy berkontribusi," katanya.
Menurutnya, investasi di perusahaan batu bara masih memberikan deviden yield 13 persen.
"Deviden masih menarik, ekonomi Indonesia, India dibuka kembali, maka harga saham batu bara ada recovery," katanya.
Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan yakni PT Adaro, PT Bukit Asam, United Tractor, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).(*)