Update Corona Sulsel
Apakah Prof Mampu? Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditantang Redam Covid-19 dalam Waktu 4 Minggu
Apakah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bisa jawab tantangan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo hentikan kasus Covid-19 dalam 4 minggu
Penulis: Hasan Basri | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mendapat tantangan meredam keganasan Covid-19 di Sulsel dalam waktu tak terlalu lama.
Profesor dari Unhas Makassar ini cuma diberi waktu 4 minggu menghentikan laju Covid-19 di Sulawesi Selatan.
Apakah Gubernur Sulsel pengganti Syahrul Yasin Limpo ini bisa?
Gubernur Sulsel butuh bantuan seluruh pihak termasuk keinginan kuat dari warga Sulsel keluar dari Pandemi ini.
Jika usaha keras Gubernur Sulsel dan jajaran tidak dibarengi kesadaran masyarakat, bisa jadi Gubernur Nurdin Abdullah gagal menjawab tantangan ini.
Adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo yang memberi tantangan ini.
Doni memberi batas waktu (deadline) kepada Sulsel hingga 4 pekan ke depan untuk menghilangkan pertumbuhan kasus Covid-19.
"Walaupun hari ini angkanya tinggi tetapki kita lihat nanti mungkin 3 atau 4 minggu yang akan datang. Sulsel daerah yang mungkin masih banyak kasus bisa menjadi lebih rendah bahkan nol," kata Doni.
Tantangannya, kemarin, angka pertumbuhan kasus COvid-19 Sulsel mencapai 65 kasus baru.
Total kasus Sulsel sudah 1.904 kasus.
Cuma selisih 500 dengan Provinsi Jawa Barat (2.404).
Padahal penduduk Sulsel tidak ada apa-apanya dibanding Jawa Barat.
Waspada 3 Penyakit Penyerta
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut tiga penyakit peserta Covid-19 yang membuat angka kematian di Sulsel bertambah.
Pertama adalah diabetes. kedua hipertensi, ketiga adalah jantung.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meninjau posko Covid 19 Sulawesi Selatan di Balai Manunggal, Jl Jenderal Sudirman, Minggu (07/6/2020).
Dalam kesempatan itu, Doni Monardo mengingatkan kepada warga Sulawesi Selatan agar tetap menjaga diri dan tidak banyak melakukan aktivitas dengan banyak orang.
"Seperti yang dipaparkan bapak gubernur dan juga pakar epidemiologi dari Unhas, ada 3 jenis penyakit penyerta yang risikonya sangat tinggi di Sulsel. Pertama adalah diabetes. kedua hipertensi, ketiga adalah jantung, "kata Doni dalam jumpa persnya di Balai Manunggal.
Doni meminta agar masyarakat lebih banyak di rumah dan tidak banyak melakukan aktivitas di luar jika tidak ada yang terlalu penting.
Kemudian, Ia meminta agar selalu mengontrol tangan, karena salah satu penularan yang paling besar sumbernya adalah tangan.
"Walaupun kita sering cuci tangan tetapi kita tidak sadar sewaktu waktu menyentuh droplet dari seseorang penderita covid lantas kita memegang mata, hidung dan mulut, bisa jadi kita terpapar, " Jelasnya.
"Ketika kita terpapar, kita bisa terinfeksi. Ketika kita terinfeksi kita bisa jadi mungkin imunitasnnya tidak bagus, kita akan jadi sakit. Kalau kita punya komorbid, maka risikonya fatal, " Lanjut Doni.
Oleh karenanya, Doni mengingatkan semua pihak untuk memperhatikan protokol kesehatan. Kunci agar kita selamat dari paparan Covid adalah pertama disiplin, kedua disiplin, dan ketiga disiplin terhadap protokol kesehatan.
"pakai masker, jaja jarak, cuci tangan, dan bisa dilengkapi dengan olahraga yang teratur, istirahat yang cukup dan tidak boleh panik, serta memakan makanan yang bergizi supaya sehat, " Sebutnya.
Doni menambahkan, kelompok muda dari daa disebutkan memiliki potensi terpapar Covid 19 cukup tinggi, tetapi risiko kematiannya rendah.
Oleh karena itu kata dia kelompok masyarakat yang mobilitasnya tinggi, ini pun harus hati hati. Ketika kembali ke rumah, harus lihat keluarga di rumah. Jangan sampai ada keluargaa di rumah yang memiliki komorbid sehingga akibatnya fatal.
"Bapak presiden telah menegaskan bahwa kita harus mempersiapkan diri melaksanakan kegiatan masyarakat yang produktif tetapi aman COVID-19. Artinya adalah kita tidak boleh terpapar COVID tetapi kita juga tidak boleh terkena PHK" Tururnya.
Kinerja Gubernur dkk Perlu Ditingkatkan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhajir Effendy meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kinerja terkait penanganan Covid 19.
"Sesuai perintah bapak Presiden agar melakukan penanganan, atau ikut memberikan dukungan bantuan terhadap beberapa wilayah dalam kaitan dengan penanganan Covid 19," Kata Muhajir Effendy saat meninjau posko Covid 19 Sulawesi Selatan di Balai Manunggal.
Muhajir Effendy menyebut ada empat provinsi diluar DKI Jakarta secara spesifik diminta Presiden untuk diperhatikan.
Diantaranya, Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
Keempat provinsi ini menjadi perhatian, karena wilayah ini memiliki kecendrunan kasus covid masih cukup tinggi.
"Olehnya saya mendampingi Ketua Tugas dan Menteri Kesehatan hadir. Disamping memberikan bantuan walaupun sudah memberikan bantuan banyak, tapi sekaligus memastikan penanganan Covid yang diwilayah ini berjalan baik, " Paparnya.
Menurut Menkes secara umum penanganan Covid 19 di Sulsel sudah baik, tetapi masih perlu untuk terus ditingkatkan dan mmelakukan Evaluasi.
Disebutkan masih ada kelemahan yang harus ditutupi agar Covid bisa dijinakkan.(tribun-timur.com)