Pemuda Malangke Raya Luwu Utara Tuntut Penanganan Banjir, Puluhan Tahun Tak Teratasi

TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE - Sejumlah pemuda melakukan unjuk rasa di pertigaan Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (7/6/2020).

Mereka mengatasnamakan diri Gerakan Pemuda Malangke Raya.

Dalam aksinya pengunjuk rasa tidak hanya melakukan orasi.

Mereka juga membentangkan spanduk, membawa 'keranda mayat', dan membakar ban bekas.

Menuntut penanganan banjir di Kecamatan Malangke dan Kecamatan Malangke Barat yang sudah puluhan tahun belum terselesaikan.

Salah satu pengunjuk rasa, Rival Rinaldi, dalam orasinya meminta Pemkab Luwu Utara menangani banjir yang kerap terjadi di wilayahnya.

"Kami meminta keseriusan Pemkab Luwu Utara menangani bencana banjir di Malangke dan Malangke Barat," tegas Rival.

Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Malangke Raya (Himalaya) menilai, Pemkab Luwu Utara tidak serius dalam menangani banjir Malangke.

"Buktinya sudah puluhan tahun banjir di Malangke dan Malangke Barat terjadi, sampai hari ini belum ada solusi penanganannya," katanya.

Ia juga menyampikan kepada Pemkab Luwu Utara apabila masyarakat membutuhkan solusi, bukan pembagian sembako setiap banjir.

"Malangke butuh solusi bukan sembako," ujarnya.

Sebagai informasi, Malangke dan Malangke Barat adalah dua kecamatan pesisir di Bumi Lamaranginang.

Sudah puluhan tahun wilayah ini menjadi langganan banjir.

Bahkan banjir bisa terjadi beberapa kali dalam setahun.

Akibatnya masyarakat kerap dirugikan karena lahan pertanian dan tambak mereka tersapu banjir.

Selain menuntut penanganan banjir, pendemo juga meminta kejelasan protap dan pemaksimalan kinerja Gugus Tugas Covid-19 Luwu Utara.(*)

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur