Tolak Rapid Test, Warga Demo dan Hadang Petugas Medis Covid-19: Hentikan Sandiwara ini
Dalam aksi itu, warga juga membentangkan sejumlah pamflet berisi kecaman dan penolakan terhadap rencana rapid test, salah satu keluarga di kelurahan t
TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan warga menggelar aksi demo menolak kedatangan tim medis yang akan melakukan rapid test Covid-19 kepada salah satu keluarga, Kamis (4/6/2020).
Kejadiannya di kawasan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Dalam aksi itu, warga juga membentangkan sejumlah pamflet berisi kecaman dan penolakan terhadap rencana Rapid Test, salah satu keluarga di kelurahan tersebut.
Salah satu pamflet yang dibentangkan warga itu bertuliskan “jangan karena uang rakyat dikorbankan, hentikan sandiwara ini”.
Selain membentangkan pamflet dan berorasi melakukan penolakan, warga juga menghadang kedatangan Tenaga Medis di kawasan itu.
• Balasan Anak Terhadap Ibunya Setelah Menjanda 3 Tahun, Bukan Balas Jasa atau Berbakti
• UPDATE Corona Indonesia Kamis 4 Mei 2020, Jumlah Pasien 28.818 Orang, Bertambah 585 Kasus
Mereka memblokade lorong masuk menuju rumah keluarga yang akan menjalani rapid test.
Ketua RT setempat, Ruslan Abdul Gani kepada Kompas.com mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk protes lantaran salah satu warga setempat yang menjalani karantina hingga kini belum juga dikembalikan.
“Namanya A, sudah 21 hari dikarantina tapi belum pulang padahal kondisinya sangat sehat, lalu tiba-tiba tenaga medis dari Kota Ambon mau lakukan rapid test kepada keluarganya di sini, jadi warga menolak,” kata Abdul Gani, Kamis.
Dia menyebut, A sebelumnya dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test di Pasar Mardika lebih dari dua pekan lalu.
Saat itu, A langsung dikarantina di salah satu hotel di Ambon, petugas medis kemudian mengambil sampel tenggorokan untuk diuji.
“Tapi hasil swab belum keluar sampai saat ini, dan mereka mau melakukan rapid test di sini,” ujar dia.
• Balasan Anak Terhadap Ibunya Setelah Menjanda 3 Tahun, Bukan Balas Jasa atau Berbakti
• UPDATE Corona Indonesia Kamis 4 Mei 2020, Jumlah Pasien 28.818 Orang, Bertambah 585 Kasus
Sementara, AA, salah satu anak A yang juga ikut dalam aksi tersebut mengaku ia menolak ikut rapid test karena hasil swab ayahnya hingga saat ini tidak juga keluar.
Dia menyebut, petugas medis telah menghubunginya beberapa kali untuk melakukan rapid test.
Namun, dia menolaknya dengan alasan tim medis tidak mampu menunjukkan bukti secara tertulis hasil rapid test maupun hasil swab kepadanya.
“Mereka (tim medis) bilang nanti datang ikut rapid test baru hasil uji lab ayah saya disampaikan, ini kan salah,” kata dia.
Aksi tersebut baru berakhir setelah salah satu babinsa setempat mendatangi lokas kejadian dan segera meminta warga membubarkan diri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Rapid Test, Warga di Ambon Demo dan Hadang Petugas Medis",