Virus Corona
Surabaya 'Zona Hitam' Corona / Covid-19, Ternyata Gini Perilaku Warga yang Dipimpin Tri Rismaharini
Surabaya Jawa Timur 'zona hitam' Virus Corona / Covid-19, ternyata gini perilaku warga yang dipimpin Tri Rismaharini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Surabaya Jawa Timur 'zona hitam' Virus Corona / Covid-19, ternyata gini perilaku warga yang dipimpin Tri Rismaharini.
Angka penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur cukup tinggi.
Longgarnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Surabaya menjadi salah satu alasan dibalik tingkat penyebaran yang membawa ibu kota pronvinsi Jawa Timur ( Jatim ) itu ke dalam "zona hitam", menurut pakar kesehatan dan tenaga medis.
Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah kasus kumulatif kedua tertinggi di Indonesia, setelah DKI Jakarta, sejak wilayah itu mengalami lonjakan yang tajam pada akhir bulan Mei.
Surabaya pertama mulai menerapkan PSBB pada 28 April dan kemudian diperpanjang sebanyak dua kali.
PSBB fase ketiga akan berakhir pada 8 Juni mendatang.
Namun, ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, menilai PSBB sejak awal tidak berjalan sesuai harapan dan hingga kini, kondisi Surabaya belum bisa dikategorikan aman.
Kasus positif Virus Corona ditemukan di pasar tradisional berbagai kota, tapi Kemendag harap pasar tetap dibuka.
"Penyebabnya kenapa masih belum aman adalah perilaku masyarakat karena pemerintah tidak melakukan kontrol yang ketat. Tidak ada sweeping di jalanan di Surabaya, hanya di checkpoint-checkpoint di batas kota. Katanya dulu ada jam malam tapi masih biasa, setelah jam 9 yang tetap ramai. Yasudahlah, sekarang ini seperti tidak ada PSBB sudah," kata Windhu kepada BBC News Indonesia, Rabu (3/6/2020).
Juru bicara pemerintah untuk pengendalian Covid-19, Achmad Yurianto dalam laporan harian kasus pada Rabu (3/6/2020), mengungkap bahwa sumber penambahan kasus baru terbanyak berasal dari Jawa Timur.
"Dari pemeriksaan ini, kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684, sehingga jumlah totalnya menjadi 28.233. Kalau kemudian kita breakdown lebih lanjut, maka sekarang ini jumlah tertinggi kita dapatkan dari hasil pemeriksaan di Jawa Timur, sebanyak 183, meskipun dibanding dengan kemarin, ini ada penurunan," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Rabu kemarin.
Data pada Rabu (3/6/2020), Jatim mencatat 5.318 total kasus dan 429 kematian.
Lebih dari setengah kasus di seluruh provinsi Jatim terpusat di Surabaya.
Kota yang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa itu mencatat 2.748 total kasus kumulatif dan 253 kematian.
Perlu edukasi pakai bahasa lokal