Fantastis, Anggaran Penanganan Corona di Indonesia Rp 677 T, tapi Hanya Rp 87 T untuk Kesehatan
Fantastis, anggaran penanganan Corona / Covid-19 di Indonesia Rp Rp 677 T, tapi hanya Rp 87 T untuk kesehatan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Fantastis, anggaran penanganan Corona / Covid-19 di Indonesia Rp 677 T, tapi hanya Rp 87 T untuk kesehatan.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, anggaran pun membengkak.
Namun, yang dialokasikan untuk kesehatan malah minim.
Pemerintah menaikkan anggaran penanganan Covid-19 dari Rp 405,1 triliun menjadi Rp 677,2 triliun.
Dengan demikian anggarannya membengkak Rp 272,1 triliun atau sebesar 67 persen.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani usai rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui video conference, Rabu (3/6/2020).
"Biaya penanganan Covid-19 yang akan tertuang dalam revisi Perpres adalah diidentifikasikan sebesar Rp 677,2 triliun," kata Sri Mulyani.
Ia memaparkan besaran anggaran itu terdiri dari berbagai hal.
Pertama, anggaran sebesar Rp 87,55 triliun diperuntukkan bagi bidang kesehatan.
Rincian anggaran itu diperuntukkan bagi belanja penanganan Covid-19, tenaga medis, santunan kematian, bantuan iuran untuk jaminan kesehatan nasional, pembiayaan gugus tugas, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan.
Kedua, diperuntukkan bagi perlindungan sosial masyarakat yang terdampak Covid-19 sebesar Rp 203,9 triliun.
Anggaran sebesar itu nantinya berupa pembiayaan Progran Keluarga Harapan ( PKH ), bantuan sembako, Bantuan Sosial ( Bansos ) untuk masyarakat Jabodetabek, Bansoss bagi masyarakat di luar Jabodetabek, Kartu Prakerja, diskon tarif listrik, bantuan langsung tunai ( BLT ), dan dana desa.
Ketiga ialah diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19 sebesar Rp 123,46 triliun.
Anggaran sebesar itu digunakan untuk membiayai subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi dan mendukung modal kerja bagi UMKM yang pinjamannya sampai Rp 10 miliar, serta belanja untuk penjaminan terhadap kredit modal kerja darurat.
"Kalau pakai kata-kata Presiden, kredit modal kerja yang diberikan untuk UMKM di bawah Rp 10 miliar pinjamannya," kata Sri Mulyani.
Keempat, dikucurkan anggaran sebesar Rp 120,61 triliun untuk insentif dunia usaha agar mereka mampu bertahan dengan melakukan relaksasi di bidang perpajakan dan stimulus lainnya.
Kelima, pemerintah juga menganggarkan Rp 44,57 triliun bagi pendanaan korporasi yang terdiri dari BUMN dan korporasi padat karya.
"Terakhir, dukungan untuk sektoral maupun kementerian dan lembaga serta Pemda yang mencapai Rp 97,11 triliun. Jadi total penanganan Covid-19 adalah Rp 677,2 triliun," lanjut dia mengatakan.
Update Kasus Covid-19 di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan adanya penambahan jumlah pasien yang positif terinfeksi Virus Corona di Indonesia pada Rabu (3/6/2020).
Dalam 24 jam sebelumnya sejak Selasa (2/6/2020), pasien Covid-19 bertambah 684 kasus.
Dengan demikian, total pasien positif hingga Rabu pukul 12.00 WIB mencapai 28.233 kasus.
"Kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684, sehingga total menjadi 28.233," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu sore.
Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh bertambah 471 orang.
Total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 8.406 orang.
Pemerintah juga mengumumkan kasus kematian bertambah 35, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia berjumlah 1.698 orang.
Sementara itu, hingga Rabu kemarin, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 48.153 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 13.285.
Kasus Covid-19, dikatakan Achmad Yurianto, telah menyebar di 418 kabupaten/kota seluruh provinsi di Indonesia.(*)