New Normal
Bisnis di Era New Normal, Dosen FEB Unhas Ajak Pelaku Usaha Berpikir Customer Sentris
Ini dikarenakan ilmuwan masih berkutat meneliti vaksin yang menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi virus ini.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
"Ada THR masuk, ada juga Corona yang masuk, dan Alhamdulillah 95 persen tetap memberikan THR. Ada juga yang membayar setengah, tapi komitmen membayar sebelum Desember," katanya.
Muammar mengatakan, perusahaan saat ini sudah menyusun Business Continuity Plan hingga Desember 2020.
"Ketika Corona masuk (ke Makassar), maka masker masuk dari Thailand, Myanmar, dan negara lain," katanya.
Menurutnya, Kota Makassar menjadi hub perdagangan di luar Jawa.
"Saya tidak tahu kalau itu ada hubungannya ketika Makassar berada di posisi keempat dengan pasien positif Covid-19 terbanyak," katanya.
Ia menyampaikan, pengusaha juga membuat usaha tanpa bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kita berharap pengusaha tak bergantung dari APBD karena pendapatan perekonomian Sulsel anjlok hingga 50 persen," katanya.
Berdasarkan laporan dari Kajian Simulasi Model Covid-19 Universitas Hasanuddin, puncak pandemi pada akhir Mei dengan jumlah kasus diperkirakan sekitar 80 ribu.
Kemudian puncak pertambahan kasus baru diperkirakan terjadi pada hari ke-30 di bulan tersebut.
Sementara itu, Tim Peneliti Logov Celebes, 2020, Kajian Dampak Ekonomi Sulsel: Simulasi Dampak Covid-19
dan Prospek Karantina Wilayah puncak pandemi pada Penerapan kebijakan social distancing oleh pemerintah daerah Sulsel dalam memitigasi dampak ekonomi pandemi Covid-19 diperkirakan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 4,61 persen.
Perkiraan peluang ekonomi yang hilang pada tahun 2020 sebesar Rp6,5 Triliun.
Ia memaparkan, sektor Usaha Lokal paling parah terkena dampak Covid-19 yakni: UMKM, Pariwisata, Konstruksi, dan Transportasi.
Selanjutnya, sektor Informal & UMKM pada setiap resesi tahun 1998 dan 2008) selalu menjadi penopang perekonomian Indonesia karena paling leluasa dan langsung menjangkau masyarakat.
Namun pada saat Covid-19 ini terjadi pembatasan gerak masyarakat, sehingga sebaliknya sektor Informal dan UMKM justru menjadi yang paling pertama terdampak.
Dari data 16,765 pengusaha, 75 persen UMK, 20 persen usaha menengah dan 5% usaha besar.