Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balasan Anak Terhadap Ibunya Setelah Menjanda 3 Tahun, Bukan Balas Jasa atau Berbakti

Pelaku diduga mengalami gangguan psikologis karena dibesarkan oleh orangtua tunggal.

Editor: Ansar
Kolase Global Times dan China Press
Seorang janda dibunuh anaknya sendiri karena dinilai terlalu mengekang 

Tragedi ini mengingatkan masyarakat dengan masalah umum yang terjadi dalam keluarga yang bercerai.

Yakni, tentang perilaku anak-anak korban perceraian yang sering kali memberontak.

Karena mereka tak tak dididik atau mengalami tekanan psikologis sementara orangtua tunggal mereka sibuk bekerja.

Seorang pengacara dari Beijing, Liu Changsong mengatakan bahwa remaja berusia 15 tahun sering kali menyerah pada perasaan memberontak.

Cara orang tua untuk berkomunikasi dengan mereka sangat berpengaruh pada perilaku irasional dan radikal di dalam diri mereka.

Liu mengatakan, berdasarkan hukum yang berlaku, gadis itu terancam hukuman pidana.

"Seseorang yang telah mencapai usia 14 dan belum genap 16 tahun akan dipidana bila terbukti melakukan pembunuhan yang disengaja," menurut Hukum Kriminal China.

"Namun, yang berusia di antara 14 dan 18 akan diberikan hukuman yang lebih ringan." katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Diduga Stres karena Perceraian Orangtuanya, Remaja 15 Tahun Nekat Habisi Nyawa Ibu Kandungnya


Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved