Tribun Business Forum
Apindo Makassar: Era New Normal Mesti Pakai Produk Dalam Negeri
Para pengusaha di Sulawesi Selatan menjadi pembicara dalam Tribun Business Forum, Kamis (4/6/2020).
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Para pengusaha di Sulawesi Selatan menjadi pembicara dalam Tribun Business Forum, Kamis (4/6/2020).
Hadir langsung Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Sulawesi Selatan M Sadiq, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, Ketua Apindo Makassar Muammar Muhayyang, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin Andi Nur Baumaseppe Mappanyompa.
Muammar Muhayyang menjadi pembicara pertama. Ia menyampaikan efek pandemi membuat beberapa perusahaan mengurangi karyawan.
Selain itu, ada juga kendala dalam membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR).
"Ada THR masuk, ada juga Corona yang masuk, dan Alhamdulillah 95 persen tetap memberikan THR. Ada juga yang membayar setengah, tapi komitmen membayar sebelum Desember," katanya.
Muammar mengatakan, perusahaan saat ini sudah menyusun Business Continuity Plan hingga Desember 2020.
"Ketika Corona masuk (ke Makassar), maka masker masuk dari Thailand, Myanmar, dan negara lain," katanya.
Menurutnya, Kota Makassar menjadi hub perdagangan di luar Jawa.
"Saya tidak tahu kalau itu ada hubungannya ketika Makassar berada di posisi keempat dengan pasien positif Covid-19 terbanyak," katanya.
Ia menyampaikan, pengusaha juga membuat usaha tanpa bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kita berharap pengusaha tak bergantung dari APBD karena pendapatan perekonomian Sulsel anjlok hingga 50 persen," katanya.
Berdasarkan laporan dari Kajian Simulasi Model Covid-19 Universitas Hasanuddin, puncak pandemi pada akhir Mei dengan jumlah kasus diperkirakan sekitar 80 ribu.
Kemudian puncak pertambahan kasus baru diperkirakan terjadi pada hari ke-30 di bulan tersebut.
Sementara itu, Tim Peneliti Logov Celebes, 2020, Kajian Dampak Ekonomi Sulsel: Simulasi Dampak Covid-19
dan Prospek Karantina Wilayah puncak pandemi pada Penerapan kebijakan social distancing oleh pemerintah daerah Sulsel dalam memitigasi dampak ekonomi pandemi Covid-19 diperkirakan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 4,61 persen.
Perkiraan peluang ekonomi yang hilang pada tahun 2020 sebesar Rp6,5 Triliun.