Ngovi Tribun Timur
Dr Igun Paparkan Cara Konsultasi Kesehatan Melalui Telemedisin Tanpa Langsung Bertatap Muka
Konsultan Bedah Tumor RS Wahidin Sudirohusodo, dr Muh Irwan Gunawan berkesempatan memaparkan proses konsultasi kesehatan jarak jauh.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Konsultan bedah tumor RS Wahidin Sudirohusodo Dr dr Muh Irwan Gunawan SpB (K) Onk berkesempatan memaparkan proses konsultasi kesehatan jarak jauh.
Sistem ini dinamakan Telemedisin yang merupakan proses konsultasi secara virtual.
Hal itu dia sampaikan dalam agenda Tribun Timur Ngobrol Virtual (Ngovi) dengan tema "Telemedisin di Tengah Pandemi Covid-19.
Ini merupakan seri kedua yang dilaksanakan media terbesar di luar Jawa ini, Rabu (3/6/2020).
Ngovi dipandu News Manager Tribun Timur Jumadi Mappanganro.
Dr Igun sapaan akrabnya menjelaskan, Telemedisin kini kian dibutuhkan seiring terjadinya pandemi virus corona jenis yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.
Sejak pandemi, warga diimbau bisa mengurangi kunjungan ke rumah sakit.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Nah seiring berjalannya waktu kita buat Telemedisin ini dan hasilnya pasien non medis Covid-19 membuka diri untuk memeriksakan diri secara virtual," papar Dr Igun.
Dengan adanya Telemedisin ini lanjut dia, dikhususkan kepada pasien non emergency dan kontrol rutin.
Yakni dengan cara konsultasi melalui media digital.
Sehingga pasien tidak dibatasi lagi antara jarak dokter dan pasien.
Kata Dr Igun, walaupun pasien berada di luar pulau bisa memeriksakan diri melalui cara Telemedisin.
"Pelayanan kesehatan ini bisa diakses oleh siapapun. Ada pasien saya di daerah yang tidak bisa saya sebut konsultasi lewat Telemedisin untuk mendapat akses kesehatan di sini," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr Igun menambahkan proses Telemedisin ini sebenarnya telah dilakukan sejak lama.
Sebab tanpa disadari, proses ini telah berjalan dengan menggunakan berbagai alat komunikasi semisal telepon dan perangkat teknologi informasi lain.
Misalnya saja di RS Sandi Karsa, Dr Igun yang menjabat sebagai ketua Komite Medik di sana telah melayani berupa kontrol dengan sistem tersebut.
"Kami biasanya menyebut sebagai rawat jalan online. Tetapi kalau ada tindakan emergensi, sebaiknya harus ada tindakan (penanganan)," jelasnya.
Menurut Dr Igun, penerapan Telemedisin ini kini kian penting mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.504 dan memiliki luas wilayah daratan ±1.910.931,32 km2 serta memiliki 34 provinsi (Sumber BPS).
Dengan kondisi Indonesia seperti ini, maka sangat besar peran teknologi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 5, disebut bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
Sayangnya, pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum optimal.
Ini karena banyak daerah memiliki fasilitas kesehatan dasar yang masih belum memenuhi standar pelayanan, ketiadaan standar guideline pelayanan kesehatan, ketersediaan fasilitas, kelengkapan sarana, obat, alat kesehatan, tenaga kesehatan.
Untuk meningkatkan kemampuan tersebut perlu meningkatkan kontribusi iptek.
Apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19 ini masyarakat diimbau untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit.
Telemedisin atau telemedicine merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar tersebut.
Telemedisin menggunakan information and communication technologies (ICT) untuk mengatasi hambatan geografis, dan meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan.
Telemedisin merupakan salah satu bentuk alternatif pelayanan kesehatan di era industri 4.0(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur
(*)