Update Corona Sulsel
Pemprov Sulsel Baru Realisasikan 17,33 Persen Belanja Tak Terduga Covid-19, Berikut Rinciannya
BKAD Sulsel merilis rincian dan realisasi pemanfaatan belanja tidak terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sulawesi Selatan (APBD Sulsel) 2020
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulawesi Selatan (BKAD Sulsel), Junaedi Bakri merilis rincian dan realisasi pemanfaatan belanja tidak terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sulawesi Selatan (APBD Sulsel) 2020.
"Kondisi terakhir per 26 Mei 2020," ujar Edi sapaannya via pesan WhatsApp, Senin (1/6/2020).
Hingga Selasa (26/5/2020) realisasi anggaran sekitar Rp 86,657 miliar dari target belanja yang direncanakan Rp 500 miliar. Artinya bila dipresentasikan, realisasinya 17,33 persen.
Bila dijabarkan, ada tiga sektor peruntukan belanja tak terduga tersebut. Yakni penanganan kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, dan penanganan dampak ekonomi.
Untuk penanganan kesehatan yang dialokasikan Rp 291,745 miliar baru Rp 66,277 miliar realisasinya atau 22,72 persen.
Angka Rp 66,277 miliar lebih itu, didapatkan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) RSUD Sayang Rakyat Rp 17,30 miliar tertinggi angka realisasi anggaranya, diikuti RSKD Dadi Rp 14,87 miliar.
Kemudian Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp 8,76 miliar, lalu Dinas Kesehatan Sulsel Rp 8,58 miliar. (Selengkapnya baca di akhir berita).
Sementara itu, untuk penyediaan jaring pengaman sosial yang dialokasikan Rp 41,756 miliar, realisasinya sekitar Rp 20,379 miliar atau 48,80 persen.
Nilai Rp 20,379 miliar didapatkan dari OPD Dinas Sosial Rp 20,379 miliar, Sekretariat DPRD Rp 16,207 miliar dan Badan Penghubung Sulsel di Jakarta Rp 326 juta.
Sedangkan untuk penanganan dampak ekonomi dengan alokasi Rp 166,498 miliar realisasinya nihil.
Bagaimana dengan realisasi anggaran program Wisata Covid-19? "Angkanya di BPBD," singkat Edi.
Lalu per pasien PDP dan Covid-19 yang dirawat, dianggarkan berapa per pasien? "Untuk PDP dan pasien positif masuk di Dinkes dan RS masing-masing," jelasnya.
Realisasi Pemanfaatan Belanja Tidak Terduga APBD Sulsel 2020:
*Penanganan Kesehatan
- Alokasi: Rp 291.745.246.301
- Realisasi Rp 66.277.711.350 (22,72%)
- Realisasi OPD Pelaksana:
1. RSUD Sayang Rakyat Rp 17.307.950.234
2. RSKD Dadi Rp 14.879.810.832
3. BPBD Rp 8.763.431.105
4. Dinkes Rp 8.585.845.932
5. RSUP Wahidin Rp 6.601.588.462
6. RS Unhas Rp 5.618.167.400
7. Kodam XIV Rp 2.720.284.750
8. BBLK Rp 1.800.632.636
9. Polda Sulsel Rp 0
10. Satpol PP Rp 0
11. Kesbangpol Rp 0
12. FKM Unhas Rp 0
13. RSU Labuang Baji Rp 0
14. RSU Haji Rp 0
15. Dinas PMD Rp 0
16. RSIA Siti Fatimah Rp 0
*Penanganan Jaring Pengaman Sosial
- Alokasi: Rp 41.756.165.880
- Realisasi Rp 20.379.296.000 (48,80%)
- Realisasi OPD Pelaksana:
1. Dinsos Rp 16.207.013.000
2. Sekretariat DPRD Rp 3.846.274.200
3. Badan Penghubung Rp 326.008.800
*Penanganan Dampak Ekonomi
- Alokasi: Rp 116.498.587.819
- Realisasi Rp 0 (0%).(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur
(*)