Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Videonya Viral, Keluarga Pasien Ngamuk di RSUD Daya Makassar Akhirnya Minta Maaf

Sebuah video memperlihatkan pria yang mengaku sebagai keluarga pasien mengamuk di RSUD Daya Makassar.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
ist
Pelaku (dua dari kanan) yang mengamuk di RSUD Daya Makassar meminta maaf atas kejadian yang telah dilakukan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebuah video memperlihatkan pria yang mengaku sebagai keluarga pasien mengamuk di RSUD Daya Makassar.

Dalam video tersebut, mereka menuntut pelayanan terhadap pasien meninggal yang dianggapnya tidak maksimal.

Sang pelaku di video itu tampak membentak para petugas di RSUD Daya.

Alhasil, video tersebut mendadak viral karena pelaku mengunggah video tersebut di media sosial Facebook.

Namun, kurang dari 24 jam, sang pelaku yang diketahui bernama Dedi Hermawan akhirnya meminta maaf atas perilakunya itu.

"Saya mau mengklarifikasi terhadap video saya, yang saya unggah tadi pagi yang bentuk kekesalan saya sehingga saya upload video yang berada di Rumah Sakit Daya," kata Dedi, Sabtu (30/5/2020) dalam sebuah video klarifikasi didampingi pejabat RSUD Daya Makassar.

Menurutnya, kejadian tersebut hanyalah kesalahpahaman saja.

"Alhamdulillah, terkait video saya itu miss komunikasi, kami sudah diskusi kepada pejabat Rumah Sakit Daya. Kami meminta maaf dan bersama-sama saling memaafkan atas kejadian berita yang saya upload di facebook. Itu cuman keliru, salah paham, miss komunikasi di lapangan," katanya.

Dirinya juga meminta maaf kepada wali Kota Makassar dan direktur Rumah Sakit Daya Makassar.

"Sekali lagi kami sudah berdiskusi kepada pejabat RSUD Daya, kami sudah menyelesaikan secara kekeluargaan. Jadi sudah bersepakat berdamai," katanya.

Kronologi

Kabag Humas RSUD Kota Makassar, Wisnu Maulana​ menjelaskan bahwa kronologi bermula ketika seorang pasien di perawatan bedah meninggal.

"Kemarin ada pasien yang dirawat di perawatan bedah meninggal, dia luka DM, terus meninggal kemarin siang," kata Wisnu saat dihubungi tribun-timur.com, Sabtu (30/5/2020) malam.

Jenazah tersebut rencananya akan dibawa ke Surabaya menggunakan ekspedisi udara.

Namun, maskapai tidak mau menerima jenazah karena alasannya tidak ada keterangan bebas Covid.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved