Allei Toayya
Berawal dari Satu Klub Motor, Allei Toayya Sepakat Bikin Video Lucu untuk Seru-seruan
Fateh, Ispandi, Uul, Iwan, Udin, Armada, Rano, Acca dan Sadli sepakat menamai perkumpulannya, Allei Toayya (ambil yang tua).
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berawal dari sering nongkrong bareng di salah klub motor di Makassar, Fateh, Ispandi, Uul, Iwan, Udin, Armada, Rano, Acca dan Sadli sepakat menamai perkumpulannya, Allei Toayya (ambil yang tua).
Terbentuk sejak tahun 2019, grup beranggotakan laki-laki di atas 30 tahun ini mengabadikan kekocakan melalui video pendek.
Video berdurasi rerata tiga menit diunggah di sosial media, yakni Instagram @alleitoayya dengan jumlah pengikut 917, youtube Alleitoayya 300 subscriber dan Facebook 1.900.
Cerita yang diangkat melalui video tersebut berdasarkan kebiasaan sehari-hari.
Allei Toayya sengaja meramu dengan kreatif dan semenarik mungkin dengan tujuan seru-seruan sekaligus menghibur masyarakat.
Lokasi pengambilan gambar biasanya di warung kopi atau basecamp tempat berkumpul setiap hari.
Beberapa judul yang telah diunggah seperti, Tisu Basah, Tau Diriko Ces, Gagal Fokus, Mama-mama vs Bapak-bapak dan banyak lagi sukses menarik perhatian masyarakat.
Demikian dibeberkan Fateh saat menyambangi tribun-timur.com bersama personil Allei Toayya lainnya, Sabtu (30/5/2020) malam.
Fateh ditemani Ispandi, Uul serta dua rekannya turut berpartisipasi pada puncak event Tribuners Peduli yang diselenggarakan secara Live Streaming, Sabtu (30/5/2020) pukul 19.00-21.00 Wita.
"Jadi Allei Toayya juga bergelut di bidang konten kreator sama dengan Bassi Toayya, bahkan di video awalnya kami memang ikut jadi pemain juga," katanya.
Menurut Fateh, Allei Toayya tidak terlalu fokus di bidang ini. Pasalnya, personel sehari-harinya juga berprofersi sebagai pengusaha hingga karyawan swasta.
"Video-video yang kami buat hanya selinganlah, hanya mau abadikan kebersamaan untuk dikenang nantinya. Jadi tidak obsesi mau terkenal atau bagaimana, murni seru-seruan," ujarnya.
Hal sama dikatakan Ispandi, baginya Allei Toayya ini wadah untuk berkumpul dengan orang-orang yang dianggapnya lebih dari saudara.
"Mereka ini bukan sahabat, mereka sudah melebihi saudaraku. Suka duka selaluki' sama-sama. Semoga bisa begini terus sampai kakek-kakek nanti," ucapnya.
Uul yang juga sebagai editor video Allei Toayya mengungkapkan hal demikian.