Makassar Lawan Corona
ADS: Virus Corona Bukan Aib dan Hal Menjijikan
Utamanya saat dia berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait Virus Corona (Covid-19) beberapa waktu lalu.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
Tidak lupa, ADS juga melakukan berbagai hal selama diisolasi mulai dari baca buku.
Utamanya membaca Alquran, dan mendekatkan diri kepada maha pencipta.
"Jadi waktu isolasi saya tidak merasa stres. Saya selalu berdoa kepada Allah bahwa saya akan sehat. Walaupun ada di dalam tubuh saya virus," tegasnya.
5 Kali Rapid Tes
ADS dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan Rapid Tes pertama dan statusnya kala itu OTG.
Kemudian memilih menjalani isolasi di RS Unhas selama 14 hari lamanya.
Di sana, dia kembali melakukan Rapit Tes kedua dan dinyatakan negatif oleh dokter.
Masih di lokasi isolasi, Rapid Tes ketiga dilakukan dan hasilnya cukup mengejutkan.
"Rapid Tes ketiga ini sangat mengejutkan karena abu-abu. Bisa positif dan negatif. Tapi tes keempat dan kelima hasilnya sama-sama negatif dan saya keluar RS ," jelasnya.
Terkait biaya yang dikeluarkan ADS selama menjalankan isolasi di RS Unhas, sepeserpun tak ada dikeluarkan.
Sebab seluruh biaya murni dikeluarkan oleh pemerintah.
Namun ia berharap pemerintah terus bekerja ekstra dalam menanggulangi virus tersebut.
Utamanya memberi edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 bukanlah hal yang menjijikan.
Pasalnya, selama virus ini muncul terjadi resistensi di tengah masyarakat terhadap orang-orang yang telah terjangkit.
Walau pasien tersebut sembuh, masih banyak terjadi penolakan seperti di beberapa daerah.
"Orang terdampak corona bukan sesuatu menjijikan. Kami sendiri orang negatif saja, takut berhubungan sama yang belum terpapar. Makanya peran pemerintah dibutuhkan di sini memberi penjelasan ke masyarakat," pungkasnya.