Salat Jumat
Ketua MUI Sudah 9 Pekan Tidak Jumatan, 'Hari Ini Saya Mau Salat Jumat di Masjid Dekat Rumahku'
Ketua MUI Sudah 9 Pekan Tidak Jumatan, 'Hari Ini Saya Mau Salat Jumat di Masjid Dekat Rumahku'
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Setelah sembilan pekan tidak menunaikan Salat Jumat berjamaah, akhirnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, KH Baharuddin HS, memastikan ikut salat berjamaah Salat Jumat (29/5/2020) hari ini.
Alasannya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah memberi kelonggaran aktivitas keramaian.
Seperti halnya pusat perbelanjaan, salat Jumat di masjid juga diikuti protokol kesehatan.
Seperti pakai masker dan jaga jarak shaf.
Lowongan Kerja SMA SMK D3 S1 - 8 Perusahaan BUMN & Swasta Terima Karyawan Baru, Cek Syarat & Link
Driver Ojol Keringat dan Pucat di Kantor Polisi Gegara Orderan Misterius,Lihat yang Dilakukan Polisi
Resmi dari Kemendikbud, Jadwal Tahun Ajaran Baru Dimulai 13 Juli 2020, Siswa Belajar di Sekolah?
Pemerintah Kota Makassar yang menghentikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan menggantikan Perwali Kesehatan, membuat obyek keramaian di Kota Makassar ikut beroperasi.
Lantas bagaimana dengan masjid?
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar KH Baharuddin AS mengatakan sejak ditetapkan Perwali Kesehatan ini, masjid-masjid yang ada di Makassar juga sudah bisa beroperasi.
Dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan.
"Masjid juga sudah longgar, hanya perlu memperhatikan protokol kesehatan. Waktu lebaran (kemarin) itu sudah diberi kelonggaran, karena sudah dibuka," kata Baharuddin, Kamis (28/5/2020).
Kepada reporter Tribun-timur.com, KH Baharuddin juga mengungkapkan bahwa sejumlah masjid di Makassar juga akan mengadakan shalat jumat berjamaah.
"Saya kira, besok banyak masjid termasuk di masjid saya yang sudah 9 kali tidak pernah Jumat sudah akan gelar Jumat. Saya sudah kasi tahu pengurus masjid, besok adakan jumat," katanya Kamis (28/5/2020) malam.
Menurut dia, mestinya jangan hanya tempat belanja seperti mall dibuka, lantas masjid tidak dibuka.
Masjid kata dia juga sudah harus dibuka.
"Mall-kan untuk kebutuhan sehari-hari, masjid untuk keperluan rohani. Itu dua dua nya harus jalan. Saya kira juga sudah diberikan kelonggaran ke tempat tempat ibadah lainnya," ujar Baharuddin dikonfirmasi via telepon.
Baharuddin menyebutkan meski pihaknya secara lisan telah memberikan isyarat agar mesjid (tempt ibadah) boleh kembali menggelar ibadah,