Masjid 99 Kubah
Pemprov Sulsel Nyatakan Masjid 99 Kubah Bersyarat untuk Dilanjutkan
Menurut dia, secara keseluruhan kualitas beton sudh cukup baik dan siap dilanjutkan untuk pembangunan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan nyatakan konstruksi Masjid 99 Kubah, yang berada di kawasan Center Points of Indonesia, Jl Metri Tanjung Bunga, Makassar memenuhi syarat untuk dilanjutkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Inspektorat Sulsel, Salim AR, Selasa (265/2020) saat merilis hasil audit konstruksi masjid 99 kubah, oleh Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
"Alhamdulillah masjid dinyatakan bersyarat untuk dilanjutkan," ujar Salim, ke tribun.
Menurut dia, secara keseluruhan kualitas beton sudh cukup baik dan siap dilanjutkan untuk pembangunan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Berdasarkan hasil audit konstruksi Fakultas Teknis Unhas, yakni;
1. Ditemukan cacat pada permukaan beton, seperti segregasi, dan colt join, namun cacat tersebut dapat diperbaiki dengan metode packing. Secara keseluruhan kualitas pengerjaan beton cukup baik.
2. Ditemukan beberapa titik kebocoran atap yang menyebabkan kerusakan platfond.
3. Hasil tes atas kekuatan beton, terdapat beberapa titik memiliki nilai yang rendah sehingga diperlukan evaluasi terhadap kapasitas struktur.
4. Pondasi memiliki kapasitas yang cukup untuk memikul bangunan masiid.
5. Terdapat potensi penurunan jangka panjang pada sekitar lokasi tapak bangunan, akibat tak adanya perbaikan tanah, untuk mempercepat penurunan sebagai akibat beban timbunan reklamasi.
6. Untuk struktur lantai basemen, perlu mempertimbangkan pengaruh dari proses penurunan, konsolidasi yang diperkirakan kisaran 20-30 cm, dalam jangka 10 tahun kedepan.
- Usulan Anggaran Ditolak
Sebelumnya, diberitkaan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar harus bersabar untuk menikmati Masjid 99 Kubah di kawasan Center Poin Of Indonesia (CPI) Jl Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Pasalnya, masjid yang berada tak jauh dari Pantai Losari, Jl Penghibur, ini tak mendapat pos anggaran lanjutan pembangunan masjid untuk tahun 2020.
Kabid Keciptakaryaan dan Bina Teknik Dinas PSDA Sulsel Patiwiri mengatakan usulan anggaran untuk lanjutan pembangunan masjid ini belum di akomodir oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Belum diakomodir sama TAPD, didalamnya pihak Bappeda," ujar Patiwiri, Jumat (29/11/2019), lalu.
Menurut dia, masjid ini sedianya sudah harus diselesaikan pada tahun 2020, karena sepanjang tahun 2019 ini tidak diadakan lanjutan pembangunan (ditangguhkan).
Dari perencanaannya, masjid ini di operasikan pada 2020, jika tidak ada kendala selama masa proses pembangunan.
Adapun item yang belum dikerjakan menurut Patiwiri diantaranya, Menara Masjid, Lantai basement, Pasangan Lantai Marmer Mezzanin dan Realing, Pasangan Lantai Marmer di lantai pelataran suci, Kuba 16, Mihrab, jalanan sekitar Masjid, taman, dan perkuatan areal kolam
Sementara itu, Andi Darmawan Bintang saat jabat Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel, menyebutkan sebagai leading sektor pembangunan masjid tersebut mengatakan, rencana lanjutan pembangunan masjid ini akan fokus pada pelataran suci yang bisa memuat 10 ribu jamaah.
Selain itu, juga akan dibangun kantor pengelola masjid, tempat wudhu dan toilet di tahun 2020 mendatang.
"Ow iya, selain pembangunan konstruksi nanti, juga kita lanjutkan pembangunan 17 kubah yang belum terpasang," kata Andi Wawan, sapaan Kadis PSDA Sulsel.
Untuk lanjutan pembangun masjid, pihaknya mengusulkan anggaran ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulsel sebesar Rp 32 miliar.
Menurutnya, usulan anggaran ini belum masuk dalam progres finishing masjid tersebut, sehingga akan diajukan lagi anggaran ditahun yang akan datang lagi atau di tahun anggaran berikutnya.
Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masjid ini yakni sebesar Rp 72 miliar. Artinya kata dia, jika diusulkan 32 miliar, pihaknya masih membutuhkan sisah anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk finishing.
Saat dikonfirmasi kepada Plt Kepala Bappeda Sulsel, Prof Rudi Djamaluddin enggan memberikan komentar mengenai masjid ini.
Tribun masih melakukan konfirmasi via telepon kepada Kadis Bina Marga Sulsel tersebut.