Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri di Rumah dan Contoh Naskah Khutbah, Beda Takbir Rakaat I dan II

Lengkap, tata cara dan niat sholat Idul Fitri di rumah dan contoh naskah khutbah, beda takbir rakaat I dan II.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK VIA KOMPAS.COM
Lengkap, tata cara dan niat sholat Idul Fitri di rumah dan contoh naskah khutbah, beda takbir rakaat I dan II. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lengkap, tata cara dan niat sholat Idul Fitri di rumah dan contoh naskah khutbah, beda takbir rakaat I dan II.

Anda ingin sholat Idul Fitri di rumah karena pandemi Virus Corona atau Covid-19?

Berikut panduan lengkapnya.

Umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah atau 2020 pada Ahad atau Minggu (24/5/2020).

Mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi, umat Islam di Indonesia diimbau untuk melakukan sholat Idul Fitri di rumah masing-masing bersama keluarga.

"Saya imbau umat Islam menjalankan sholat Id di rumah bersama keluarga inti," kata Menteri Agama RI ( Menag ), Fachrul Razi dalam keterangan yang dimuat situs Kemenag.

 Menurut Menag, langkah ini merupakan bagian dari komitmen sebagai umat beragama dalam penanganan Covid-19.

"Usahakan sholat Id jangan dipindahkan, tapi diselenggarakan bersama keluarga di rumah, sesuai teladan Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan sholat Id," kata Fachrul Razi melanjutkan.

Pelaksanaan sholat Id dari rumah ini sama seperti yang dilakukan ketika di lapangan atau masjid dalam keadaan normal pada umumnya.

Namun, jika jumlah jamaah kurang dari 4 orang, maka sholat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

Selain itu, apabila dalam pelaksanaan sholat Id di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka boleh dilakukan tanpa khutbah.

Berikut panduan atau tata cara sholat Idul Fitri:

1. Niat salat

"Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'ataini lillahi ta'ala,"

Terjemahannya: Aku berniat salat Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta'ala.

2. Takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan

3. Membaca doa iftitah

4. Membaca takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama

Kemudian di sela-sela setiap takbir membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"

Terjemahannya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar

5. Membaca surah al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan surat al-A'la

6. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan berdiri lagi

7. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, membaca takbir sebanyak 5x seraya mengangkat tangan, di antara setiap takbir itu membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar," seperti pada rakaat pertama.

Kemudian membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan Surat al-Ghasyiyah

8. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam

9. Selesai salam, kemudian disunnahkan khutbah Idul Fitri

Khutbah Sholat Idul Fitri

Khutbah Setelah Sholat Idul Fitri dilakukan setelah melaksanakan shalat.

Dari Ibnu ‘Umar, ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan shalat ‘ied sebelum khutbah.”

Setelah melaksanakan shalat ‘ied, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah ‘ied dengan sekali khutbah (bukan dua kali seperti khutbah Jumat).

Khutbah 

1. Membaca takbir 9x

2. Membaca tahmid (alhamdulillah)

3. Membaca shalawat (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)

4. Ajakan bertaqwa kepada Allah SWT (ittaqullah)

5. Membaca ayat Al-Quran (sebisanya)

6. Materi Khutbah

7. Membaca doa untuk umat Islam (sebisanya)

Contoh Khutbah

Berikut contoh khutbah seperti yang disampaikan oleh Misbachul Munir LC, staf pengajar di Madrasah Mu'alimin Muhammadiyah Yogyakarta.

.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah...

Syukur alhamdulillah, di tengah kesibukan sedemikian rupa ini, masih tersedia bagi kita sedetik dua detik untuk kembali mengingat diri kita masing-masing kepada Allah SWT.

Syukur alhamdulillah, kita masih senantiasa mendapat petunjuk untuk melakukan tafakur, membaca serta memahami akan apa yang terjadi di balik batas pandang kita, agar kiranya sinar keimanan selalu memancar dan menyinari jiwa, untuk kemudian kita pantulkan terhadap lingkungan serta alam sekitar.

Semoga salam perdamaian tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari kegelapan dan kesesatan menuju sinar terang keimanan, jalan yang lurus, arah yang benar yang akan menghantarkan kita mraihkebahagiaan dunia dan akhirat.

Marilah pada pagi hari ini, kita tingkatkan rasa ketaqwaan kita kepada Allah SWT. seraya bersyukur kepada-Nya bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menunaikan ibadah sholat Idul Fitri yang diberkahi oleh Allah ini.

Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd
Jamaah yang dirahmati Allah...

Tujuan utama kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa adalah agar kita bisa menjadiorang yang bertaqwa. Takwa adalah menjauhi segala sesuatu yang dapat membuat Allah Swt. murka dan mengerjakan segala perintahNya serta hanya merasa takut kepadaNya.

Untuk itu, agar selamat dari murka dan azab Allah Swt., seorang hamba harus komitmen mengerjakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan menjauhi segala sesuatu yang dilarangNya.

Lantas, apa keuntungan yang akan kita peroleh jika kita taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi apa saja yang dilarang-Nya?

Jamaah yang diberkahi Allah...

Dalam al-Qur’an, banyak sekali dijelaskan tentang hasil atau keuntungan yang akan diraih oleh orang-orang yang bertaqwa.

Diantaranya adalah:
Pertama. Dengan ketakwaan akan memberi rasa aman dan tentram pada orang yang takut dan mendatangkan rasa gembira dan bahagia pada orang yang sedang bersedih.

Orang yang bertakwa tidak akan merasa takut dan bersedih saat berada di dunia maupun di akhirat kelak.

Allah Swt. Berfirman: ”Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (al-A’raf: 35)

Kedua. Allah Swt. akan memudahkan urusan-urusan orang yang bertakwa; dimudahkan menjalankan kebajkan, menjalankan ketaatan, menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang, diteguhkan dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan dan dimudahkan dalam menjalani proses atau rangkaian sebuah perkara.

FirmanNya: ”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (al-Lail: 5-7).

Maksudnya, barangsiapa menginfaqkan hartanya dijalan Allah, demi mengharap keridhaanNya, bersedekah dengan cara yang baik dan bertakwa kepada Allah Swt. maka Allah Swt. akan memudahkan setiap perkara yang dihadapinya.

Ketiga. Allah Swt. akan meluaskan rizki dan berkah pada orang yang bertakwa dengan dilapangkan rizkinya, dibukakan pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi, diturunkan hujan dan disuburkan pertaniannya.

Allah Swt. menegaskan dalam firman-Nya: ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi... (QS. Al-A’raf :96)

Keempat. Dengan ketakwaan, seseorang akan dibebaskan dari permasalahan, ditunjukkan segala solusi dan dilimpahkan rizki dari jalan yang tidak pernah disangka- sangka.

Janji Allah dalam al-Qur’an: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (3) (QS.65:3)

Hadirin jamaah sholat Ied yang dirahmati Allah...

Inilah pesan atau wasiat yang sangat berharga. Tidak ada kunci penyelamat hidup di dunia dan akhirat kecuali ketakwaan. Oleh karena itu, marilah kita niatkan selalu untuk memperbaharui dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang bertakwa, hamba-hamba yang selalu menjalankan perintah
Allah dan menjauhi segala apa yang telah dilarang-Nya, amin ya rabbal ‘alamîn.

Akhirnya marilah kita akhiri ibadah shalat Id kita ini dengan berdoa, memohon kepada Allah untuk kebaikan kita, keluarga kita, saudara kita, tetangga kita dan seluruh kaum muslimin.

.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved