Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menteri PUPR Ingin Konstruksi Tol Pettarani Lebih Baik dari Tol Layang Jakarta-Cikampek

Menurutnya, salah satu masalah yang ada dalam pembangunan jalan layang adalah pada expansion joint atau sambungan antar-bagian jalan.

Editor: Ilham Mulyawan Indra
sanovra/tribuntimur.com
Kondisi Jl AP Pettarani, Makassar, yang sementara dalam pengerjaan proyek pembangunan tol Ujung Pandang Seksi III, Rabu (21/11/2018). Pembangunan jalan tol layang sepanjang 4,3 Km tersebut memiliki nilai investasi sekitar Rp 2,2 triliun dengan masa kontruksi selama 22 bulan tanpa adanya pembebasan lahan. 

BNN bekerja sama dengan PT Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton)
selaku Kontraktor Utama dan Nippon Koei Co Ltd dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, kini telah memasuki tahap akhir pemasangan balok jembatan.

Seremonial pengerjaan tahapan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Makassar serta seluruh jajaran institusi terkait melalui media video conference, Minggu (17/5/2020) pagi.

Teknologi konstruksi yang digunakan pada proyek ini tergolong baru.

WIKA Beton sebagai kontraktor utama proyek memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses pemasangan balok jembatan serta Beam Bracing sebagai metode kerja pier.

Berbekal pengalaman WIKA Beton pada proyek Semanggi yang lalu, penggunaan metode ini sangat efektif dan dapat menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan
proyek berlangsung.

Proyek Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat
diselesaikan pada tahun 2020.

Meski di tengah pandemi Covid-19, pengerjaan Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani ini terus dilakukan dengan tetap mematuhi standar Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja (SMK3) serta protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan secara disiplin dan ketat.

Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dibuat, diterapkan di seluruh unit kerja WIKA Beton sejak akhir Februari 2020 dan terus diperbarui seiring dengan
perkembangan data kasus di Indonesia.

Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) mengungkapkan, sebagai kontribusi
kami dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar.

Manajemen Perusahaan bersama dengan WIKA Beton, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, terus berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dalam menyelesaikan pembangunan ini.

Salah satunya dengan pengaplikasian metode yang menggunakan teknologi konstruksi terbaru untuk kelancaran proyek.

"Melalui tahapan ini, diharapkan pengerjaan proyek dapat segera selesai,
sehingga Masyarakat Makassar dapat merasakan manfaat dari jalan tol layang ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama WIKA Beton Hadian Pramudita dalam sambutannya menyampaikan WIKA Beton bekerja secara maksimal menyelesaikan Proyek Jalan Tol
Layang AP Pettarani ini dengan jaminan biaya, waktu dan mutu kualitas terbaik dengan tetap menjalankan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja di lingkungan kerja.

Tol Layang Pettarani dengan panjang 4,3 km dibangun di atas jalan nasional AP Pettarani tanpa adanya pembebasan lahan.

"Pembangunan proyek ini terbagi atas 74 span pada Main Line, 9 span pada Ramp On dan 7 span pada Ramp Off dengan jumlah box girder sebanyak 3.044 melibatkan tidak kurang dari 1000 pekerja pada pekerjaan kontruksi di proyek dan kurang lebih 300 orang pada produksi box girder di Pabrik Produk Beton milik WIKA Beton yang berlokasi di KIMA 20 Makassar," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved