Tribun Pesona Desa
Pemdes Kalenna Bontongape Takalar Salurkan Bantuan BLT DD Tahap I
BLT-DD yang diberikan kepada 139 kepala keluarga (KK) penerima manfaat di desa Kalenna Bontongape ini bersumber dari 30 persen anggaran dana desa tahu
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Pemerintah Desa (Pemdes) Kalenna Bontongape, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, salurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap pertama, Kamis (21/05).
BLT-DD yang diberikan kepada 139 kepala keluarga (KK) penerima manfaat di desa Kalenna Bontongape ini bersumber dari 30 persen anggaran dana desa tahun 2020.
Data penerima bantuan ini diperoleh melalui hasil verifikasi dan validasi tim independen yang diputuskan dalam musyawarah desa luar biasa dengan melibatkan Pemdes, BPD, LPM, Tokoh Masyarakat dan unsur terkait lainnya setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Desa dan PDTT Nomor 6 Tahun 2020 dan surat edaran Bupati Takalar tentang pencegahan penularan, dan penanganan covid-19.
"Kami berharap, semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Kalenna Bontongape, serta meringankan beban dan meningkatkan daya beli masyarakat desa di tengah pandemi covid-19", harap Pj Kepala Desa Kalenna Bontongape Jalaluddin, S.sos.
Penerima bantuan ini akan mendapatkan uang senilai Rp 600.000 dan akan dibagikan secara bertahap selama 3 bulan.
Pj kepala desa Jalaluddin juga menjelaskan, selain BLT-DD, beberapa program bantuan selama pandemi covid-19, pun telah mengalir ke desanya.
"Jadi selain BLT-DD yang diterima oleh 139 KK, beberapa program bantuan dari pemerintah juga telah masuk ke desa kami, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada 60 KK, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 110 KK dan juga Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) yang diterima oleh 150 KK", terangnya.
Meski demikian, penyaluran program bantuan ini bukan tanpa hambatan. Khusus program bantuan dari Kemensos. Sebelumnya, beredar di media sosial Facebook nama-nama warga penerima BST Kemensos yang tidak diyakini kebenarannya, karena data dan nama bukan dikeluarkan dari instansi terkait yang menimbulkan kesan lambatnya proses penyaluran BLT-DD dikarenakan terlebih dahulu menunggu data bayar dari bantuan BLT Kemensos yang telah tersalurkan.
"Sementara kami dari Pemdes harus memastikan terlebih dahulu bahwa masyarakat penerima bantuan, datanya tidak boleh ganda atau terdata lebih dari satu program bantuan, setelah data bayar dari Kemensos perihal nama penerima BST Kemensos diterima, barulah kami memverifikasi dan memvalidasi nama-nama masyarakat yang akan menerima BLT-DD", katanya.
"Bahkan dengan adanya data penerima BST Kemensos yang beredar di Facebook, banyak warga merasa hilang namanya sebagai penerima bantuan, sehingga menimbulkan opini bahwa Pemdeslah yang menghapus namanya, padahal data itu tidak bisa dipertanggungjawabkan" ujar Pj Kepala Desa Jalaluddin.
"Melalui kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan bahwa, tidak benar Pemdes menghapus nama warga sebagai penerima bantuan, melainkan demikianlah adanya nama dan data yang kami terima dari Kemensos".
"Menghapus nama tidak mungkin dilakukan, karena pembayaran dilakukan langsung ke rekening masing-masing warga penerima BST Kemensos. Yang tidak mempunyai rekening, langsung mendapatkan undangan yang tertera NIK dan barcode dari PT Pos Indonesia sebagai mitra bayar", jelas Jalaluddin.