OPINI PAKAR
Lonceng Covid-19
Ditulis Ridwan Amiruddin, Ketua Persakmi Indonesia dan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Sulawesi Selatan
Jadi PSBB, bagaimanapun itu tools atau instrument yang dapat dimaksimalkan untuk melandaikan kurva epidemi Covid-19.
Strategi selanjutnya adalah melanjutkan kehidupan normal baru dengan protokol kesehatan yang ketat, sambil membangun imun natural penduduk untuk tetap survive.
Melanjutkan kehidupan pasca PSBB, tanpa protokol kesehatan yang ketat, ibarat api dalam sekam. Covid-19 akan terus menelan korbannya.
Dengan angka kematian sekitar 4-8% terhadap jumlah penduduk maka, korban covid-19 akan berkisar 12 juta orang, hampir sama dengan penduduk Jakarta.
Covid-19 ibarat lonceng kematian yang semakin nyaring bagi penduduk yang tidak taat pada protokol kesehatan.
Covid-19 telah memberikan kerugian multi player pada hampir semua aspek kehidupan.
Pilihan hidup ada pada setiap diri individu, membunyikan lonceng kematiannya secara dini atau membangun kehidupan baru sesuai standar protokol kesehatan yang benar sebagai bentuk ikhtiar mempetahankan kehidupan. (*)
Makassar 21 Mei 2020
#Lonceng Covid-19 semakin nyaring.