Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Ramadhan

Keluarga, Perhatian, dan Dialog

Ditulis Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel

Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad MA 

Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel

Dalam berkeluarga, memberi perhatian, apresiasi dan pengakuan atas prestasi dan segala kebaikan pasangan jadi penting.

Pada saat bersamaan, membuka pintu dialog untuk membicarakan segala persoalan keluarga, baik hal-hal kecil maupun persoalan besar dan serius, harus diciptakan.

Kedua aspek ini kadang terabaikan.

Suami jarang memberi perhatian terhadap penampilan istrinya, dandanan yang berbeda dengan hari-hari lain demi rebut perhatian suami, rupanya tidak ia dapatkan.

Penyebab Terjadinya Perbedaan Menurut Syekh Yusuf al-Qaradawi

Tidak peduli. Padahal dia melakukan demi bahagiakan suami. Ketika tampilan istri lusuh ditegur, tapi saat dandan justru abai. Itu soal penampilan.

Perhatian suami pada istri dalam soal masakan juga sama sulitnya.

Tidakkah suami itu pernah berpikir walau sejenak, betapa istri dibingungkan hidangan apa yang disiapkan untuk sahur dan buka puasa.

Memilih dan menyiapkan menu yang beda demi memenuhi selera keluarga yang mungkin beda-beda.

Apalagi situasi penuh keterbatasan, PSBB yang membatasi akses belanja. Meski begitu, sang istri berhasil menghidangkan menu yang lezat sesuai selera.

Adakah dia mendapatkan perhatian atau pujian? Tetap hasilnya nihil. Suami menyantapnya begitu saja.

Kecuali kalau masakan itu keasinan atau kurang rasa baru berkomentar tapi mencibir.

Bagaimana Kiat Menghadapi The New Normal? Ikuti Diskusi Online Tribun Timur & Summarecon,Link Daftar

Bayangkan kalau situasi itu dirasakan istri bertahun-tahun sejak awal pernikahannya.

Tanpa menyudutkan sang suami, tapi aspek ini perlu jadi perhatian. Memberi apresiasi atas prestasi istri dan berempati kala ia dalam kesulitan.

Demikianlah bagian dinamika berkeluarga, istri seperti pekerja, buruh yang hari-harinya penuh beban.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved