BPKP Pantau Penyaluran Bantuan di Desa Abbulo Sibatang Maros, Bandingkan Jumlah Penerima BLT dan BST

TRIBUN-TIMUR.COM -  Pemerintah Desa Abbbulo Sibatang, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, menyalurkan bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap dua.

Bantun tersebut diserahkan kepada warga di balai kantor desa, Kamis (21/5/2020)

Dihadiri Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Selatan, Dinas PMD Maros dan  tim gugus tugas desa tanggap Covid-19.

Perwakilan BPKP Sulsels, Andi Alim H mengatakan, bantuan tersebut disalurkan kepada warga, sebagai upaya peningkatan gizi dan ketahanan pangan selama pandemi virus Corona.

Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk menangani bencana yang melanda diakibatkan virus Corona. Ini diperuntukkan bagi warga miskin yang terdapak Corona.

• Ketika Istri Pilih Berhubungan dengan Bocah 13 Tahun dan Hamil, Suami Kira Darah Dagingnya

• VIRAL Pria Jual Blender Menangis di Pinggir Jalan, Tunggu Pembeli, Tak Punya Uang untuk Beli Beras

"Mari kita bersama sama memerangi virus yang terus mewabah ini dengan cara mengikuti imbauan protokol pemerintah," ujar dia.

Ia menyampaikan kepada warga, tak perlu panik dan ikuti imbauan pemerintah.

"Wabah ini akan musnah dengan sendirinya, apabila kita semua taat dengan apa yang telah menjadi imbauan pemerintah demi kesehatan dan keselamatan bersama saat saat ditengah pandemi ini," katanya.

Sementara, Kepala Desa Abbulosibatang , Kasri mengaku senang saat penyerahan BLT tahap kedua tersebut.

Alasannya, BPKP provinsi yang turut hadir memantaau pelaksanaan penyerahan BLT di desa.

"Ini merupakan kehormatan buat desa kami," ujar dia.

Selain itu Kasri, menjelaskan jumlah penerima bantuan BLT secara keseluruhan,.

Sebanyak 141 KK menerima bantuan.

Rinciannya, Dusun Pampangan 82 KK ,Dusun Borong 26 KK,  Dusun Bontoramba 33 KK.

• Ketika Istri Pilih Berhubungan dengan Bocah 13 Tahun dan Hamil, Suami Kira Darah Dagingnya

• VIRAL Pria Jual Blender Menangis di Pinggir Jalan, Tunggu Pembeli, Tak Punya Uang untuk Beli Beras

Penerima BST dari Dinsos Maros hanya 18 KK , Dusun Pampangan 14 KK, Dusun Borong 1 KK, Dusun  Bontoramba 3 KK.  sementar jumlah penduduk 2.380 jiwa.

"Ini sangat riskan bagi kami. Sebab pemenerima BST dari dinsos Maros sangat minim. Sementara masih banyak warga yang layak penerima manfaat,' ujar dia.

Olehnya itu Kasri berharap ke Dinsos, apabila ada penambahan kuota untuk penerima manfaat, agar kiranya diberikan ke desanya.

"Saya juga selaku kepala desa, agar masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dampak covid 19, agar bersabar dulu. Mari kita saling memahami agar kita tetap harmonis mengahadapi Pandemi ini," katanya.

"Semoga Pandemi ini cepat berlalu agar kesenjangan ekonomi kembali normal seperti biasanya," lanjut dia. (*)