Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RIP, Pendeta dan Eks Capres Meninggal karena Virus Corona Usai Ngaku Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

RIP, pendeta sekaligus mantan Capres meninggal dunia karena positif terinfeksi Virus Corona, padahal sempat ngaku bisa sembuhkan pasien Covid-19.

Editor: Edi Sumardi
AFP/ANDREAS SOLARO
Ilustrasi pasien Virus Corona atau Covid-19. RIP, pendeta sekaligus mantan Capres meninggal dunia karena positif terinfeksi Virus Corona, padahal sempat ngaku bisa sembuhkan pasien Covid-19. 

Terlepas dari namanya, kondisi ini dapat ditemukan pada sisi atau telapak kaki, atau bahkan pada tangan dan jari.

The European Journal of Pediatric Dermatology melaporkan, kasus ini banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja di Italia.

Disebutkan bahwa gejala ini tidak seperti ruam lain yang terkait dengan Virus Corona, dan kondisi yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

2. Konjungtivis atau mata merah muda

Konjungtivitis adalah gejala yang jarang terjadi pada kasus Covid-19, dengan partikel virus ditemukan dalam air mata.

Menurut Royal College of Ophthalmologists dan College of Optometrists di Inggris, infeksi saluran pernapasan atas dapat meyebabkan konjungtivitis virus sebagai komplikasi sekunder, dan kondisi ini juga terjadi pada Covid-19.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak.
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak. (LIVE SCIENCE)

Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.

Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.

3. Livedo atau nekrosis

Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus Virus Corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.

Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.

Menurut studi tersebut, kasus ini ditemukan pada pasien yang lebih tua dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.

Namun, temuan ini tidak konsisten dan nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang dengan gejala Virus Corona yang tidak memerlukan rawat inap.

4. Pusing /sakit kepala

Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China, yang diterbitkan dalam Jama Neurology, April 2020, menemukan bahwa lebih dari sepertiga kasus pasien positif Virus Corona mengalami gejala neurologis seperti pusing atau sakit kepala.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved