Bocah Penjual Jalangkote Asal Maros
Beda Nasib Rizal Korban Bully di Pangkep dengan Firman, Bocah Penjual Jalangkote di Maros, Prihatin
Sungguh nasib seseorang tidak ada yang tahu. Dua sosok bocah sesama penjual jalangkote Rizal di Pangkep dan Firman di Maros itulah buktinya.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Beda nasib dialami Rizal (12) di Pangkep dengan bocah penjual jalangkote dengan Firman (13) di Maros.
Sungguh nasib seseorang tidak ada yang tahu. Dua sosok bocah sesama penjual jalangkote Rizal dan Firman itulah buktinya.
• Kisah Rizal Penjual Jalangkote Korban Bully di Pangkep, Nekat Jualan karena Niat Mulia Berikut Ini?
• Bangun Tidur, Rizal Jalangkote Korban Bullying Dapat Rp 10 Juta dari Ajudan Pribadi
Rizal adalah bocah penjual jalangkote yang jadi korban bully dan viral di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan Firman, juga bocah penjual jalangkote di Kabupaten Maros yang juga kerap jadi korban bully namun tak viral di sosial media.
Bocah Rizal viral setelah menjadi korban bully dari beberapa anak muda di kampungnya, di Kelurahan Talaka, Kecamatan Marang, Pangkep.
Saat jadi korban bullying anak muda, video Rizal yang sempat terjatuh dan luka mendadak viral dan menjadi perhatian publik.
Aksi peduli kepada Rizal pun berdatangan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta dan politikus.
Pihak-pihak tersebut datang bergantian memberikannya bantuan. Tak terkecuali Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah juga memberinya bantuan sepeda motor listrik.
Kalangan politikus juga tak ketinggalan, putra mantan Wali Kota Makassar Ilham Sirajuddin juga turut membantu.
• Striker Subur, Main 17 Kali Cetak 9 Gol 3 Assist, Tapi Tak Bertahan di PSM, Reinaldo Elias da Costa
• Kuota Surplus PPDB 2020 SMA & SMK Sulsel, Begini Penjelasan Disdik Sulsel? Apa Ada Sekolah Unggulan?
Demikian pula anggota DPRD Sulsel, Irfan AB mengunjungi Rizal di Polres Pangkep untuk memberi dukungan.
Namun demikian tadi, nasib Rizal (12) berbeda dengan bocah seumurannya Firman yang justru jarang mendapat perhatian.
Firman juga jual jalangkote keliling kota Maros dengan jalan kaki. Ia tak punya sepeda untuk digunakan.
Kisah kehidupan Firman yang menjadi tulang punggung keluarga, setelah ayahnya meninggal lupuk dari perhatian.
Meski jualan jalangkote untuk menafkahi ibu dan adiknya, Firman tetap semangat ke sekolah.
Firman, rela berjualan jalangkote keliling kota Maros demi biaya sekolah dan hidup keluarganya.
Bocah 12 tahun itu, tidak pernah menikmati masa kecilnya untuk bermain bersama temannya.
Jualan Ditemani Adiknya