Idul Fitri 2020
Contoh Khutbah Idul Fitri 2020 Soal 10 Orang yang Merugi Lebaran, Semoga Kamu Tak Termasuk
Berikut ini contoh Khutbah Idul Fitri 2020 Soal 10 Orang yang Merugi saat Lebaran, Semoga Kamu Tak Termasuk yah.
“Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no. 82)
Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan, “Jika seseorang meninggalkan shalat, maka tidak ada antara dirinya dan kesyirikan itu pembatas, bahkan ia akan terjatuh dalam syirik.” (Syarh Shahih Muslim, 2:64)
• VIDEO: Viral, Foto Roxy Mall Jember Dipenuhi Pengunjung, Ini Penjelasan Polisi
• Kabar Buruk Pembully Penjual Gorengan Alami Hal Ngeri, Orang Dekat Prabowo Subianto Murka Ancam Gini
Kedua: Yang belum pernah menginjakkan kakinya di masjid hingga Ramadan usai
Padahal jika kita dalam keadaan sehat, punya penglihatan yang jelas, tidak ada penghalang untuk ke masjid tentu wajib untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kedatangan seorang lelaki yang buta. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku ke masjid.’ Maka ia meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberinya keringanan sehingga dapat shalat di rumahnya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya keringanan tersebut. Namun ketika orang itu berbalik, beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya,
هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ؟
‘Apakah engkau mendengar panggilan shalat?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda,
فَأجِبْ
‘Maka penuhilah panggilan azan tersebut.’ (HR. Muslim, no. 503)
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
• VIDEO: Nekat Buka Peti dan Mandikan Jenazah Pasien Corona, 15 Warga Sidoarjo Positif Covid-19
Ketiga: Yang memikirkan ibadah hanya di bulan Ramadan saja
Di antara salaf, ada yang bernama Bisyr pernah menyatakan,
بِئْسَ القَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ اللهَ حَقًّا إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِي يَتَعَبَّدُ وَ يَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهَا
“Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah di bulan Ramadhan saja. Ingat, orang yang shalih yang sejati adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh sepanjang tahun.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 390)
Kita diperintahkan itu sampai mati, bukan hanya di bulan Ramadan saja, bukan hanya Ramadoniyyun saja.