Webinar Lembaga Riset IDI Hadirkan Peneliti Indonesia Lintas Negara Bahas Soal Covid-19
Dr Gita dan Dr Zul telah merilis enam publikasi internasional tentang Covid-19. Suatu prestasi yang patut diapresiasi, meskipun masih berupa sistemati
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM - Telah banyak upaya yang dilakukan untuk menangani pandemik Covid-19 di Indonesia.
Anehnya, tak ada data penelitian tentang Covid-19 dari Indonesia yang terpublikasi di jurnal ilmiah internasional.
Untuk itu lembaga riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan webinar bertopik penanggulangan pandemik Covid-19 berbasis riset.
Ketua Lembaga Riset IDI, dr Marhaen Hardjo MBiomedic PhD didaulat menjadi moderator dalam diskusi webinar yang menghadirkan peneliti Indonesia dari lintas negara.
Tercatat ada tiga peneliti muda Indonesia, Dr Gita Vita Soraya PhD ( Universitas Hasanuddin ) dan Dr Zulvikar Syambani Ulhaq MBiomed PhD (UIN Malang) dan Dr M Sopiyudin Dahlan MEpid MPhil (PT Epidemiologi Indonesia).
Dr Gita dan Dr Zul telah merilis enam publikasi internasional tentang Covid-19. Suatu prestasi yang patut diapresiasi, meskipun masih berupa sistematik review dan meta analysis.
• IDI Makassar, Polsek Panakkukang, ARSSI Sulsel, FTI UMI Telah Semprotkan Disinfektan di 100 Tempat
• Isi Chat WhatsApp Siswi Minta Gurunya Tanggungjawab Karena Hamil Dibaca Istri, Alasan Tak Menolak
• Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap Waktu Afdhal, Besaran Zakat Fitrah
Kedua peneliti muda ini menemukan tidak ada data Covid-19 dari Indonesia dalam kumpulan jurnal yang dianalisis.
"Kami berharap kelak Indonesia juga punya data Covid-19 yang dapat dianalisis," harap mereka berdua sebagaimana rilis diterima Tribun Timur, Minggu (17/5/2020).
Panelis penanggap dalam kegiatan Webinar Lembaga Riset IDI, adalah peneliti Indonesia dari lintas negara, diantaranya Prof dr Taruna Ikrar MD MPharm PhD dari American College of Clinical Pharmacology USA.
Lalu Dr Dicky Budiman, MScPH kandidat PhD dari Griffith University, Australia dan dua panelis dari Indonesia, masing-masing Dr Rina Agustina MSc PhD dari Human Nutrition Research Center IMERI FKUI dan Dr Rudiansyah Sp PD-KGH FINASIM dari Universitas Lambung Mankurat.
Para panelis sepakat bahwa Indonesia harus memiliki data penelitian Covid-19 sendiri yang dapat diakses.
Mereka berharap lembaga riset IDI dapat menginisiasi dan mengfasilitasi penelitian tentang Covid-19 di Indonesia.
Lebih jauh Prof Taruna menyatakan siap untuk mencari funding di Amerika untuk penelitian-penelitian fitofarmaka Indonesia untuk Covid-19.
Menurut Dr Wachyudi Muchsin SH Salah satu peserta webinar ini merupakan salah satu webinar yang memberi manfaat bagi peserta dalam menghadapi pandemik corona yang saat ini masuk kategori sudah menuju puncak di Indonesia.
Webinar yang di ikuti 1.115 peserta lintas negara ini dibuka oleh Ketua Umum PB IDI, Dr Daeng M Fakih SH MH yang mengharapkan lembaga riset IDI dapat menjadi barometer kemajuan riset bidang kesehatan di tanah air.
"Ini lembaga baru di IDI, yang sudah berbadan hukum. Jadi sudah bisa mandiri," katanya.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: