Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid19

Fakta Sosok Mualaf Koh Steven Indra Jual Seluruh Hartanya Senilai Rp 12 Miliar untuk Donasi Covid-19

Fakta Sosok Mualaf Steven Indra Jual Seluruh Hartanya Senilai Rp 12 Miliar untuk Donasi Covid-19

Editor: Ilham Arsyam
instagram
Koh Steven 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang mualaf Steven Indra Wibowo rela menjual seluruh hartanya, senilai Rp 12 miliar.

Hasil penjualan hartanya itu digunakan untuk disumbangkan kepada penanganan medis virus corona.

Dengan membeli ribuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dibagikan ke rumah sakit ataupun tenaga medis.

 Steven Indra atau Koh Steven adalah pendiri sekaligus ketua Mualaf Center Indonesia.

Aksinya itu viral di media sosial.

Di mana berbagai aksinya selalu diunggah di akun Instagram-nya @steven.indra.wibowo.

Termasuk dalam tayangan Tv One, disebutkan bahwa Steven Indra Wibowo telah menjual sebanyak dua rumah, tujuh mobil, dan tiga motor dengan total Rp 12 miliar.

"Saya dan istri punya prinsip hidup apa yang dititipin Allah SWT sekarang, pasti akan diambil lagi. Caranya saja mau kembali dengan baik-baik, kita sedekahkan di jalan yang baik," kata Steven, Rabu (13/5/2020).

"Atau harta kita untuk suatu yang tidak bermanfaat. Atau karena kita nggak pernah sedekah, sombong, Allah ambil paksa, dengan musiba," tambah Steven.

Sampai saat ini, kata Steven, sudah berhasil membagikan 240.000 masker bedah, 54.000 hazmat, 42.000 baju bedah, 21.000 face shield, 180.000 liter hands sanitizer.

Unggahan Steven saat menjual rumahnya:

"Di luar itu, kami juga bagikan 600,000 masker untuk masyarakat., 28,000 paket sembako untuk mualaf dan fakir miskin, 9,500 paket khusus mualaf di pedalaman, 250,000 makanan iftar yang dibantu disiapkan oleh banyak UMKM se-Indonesia, 300,000 makanan siap makan yang dibantu banyak sekali sahabat-sahabat fillah," jelasnya.

Termasuk penyemprotan lingkungan dan masjid yang juga dibantu banyak relawan.

Saat ini Steven tinggal di rumah kontrakan di kawasan Sleman, Yogyakarta.

Sementara sang istri tinggal bersama mertuanya di Bandung.

Steven juga membuka donasi bagi yang ingin sedekahkan hartanya.

"Semua zakat dan sedekah akan disalurkan di mualaf-mualaf binaan dan desa mualaf binaan kami dari mulai di Sumatera bagian utara sampai Papua di bagian selatan," katanya.

Mau menitipkan zakatnya silahkan:
Bank: BTN
Kode bank: 200
Cabang: Depok
Nomor Account: 0025-4015-0001-7445
atas nama: Yayasan Mualaf Center Indonesia

Kode:
Zakat: 002
Sedekah umum: 001
APD: 019

Misalnya zakat 100rb, maka transfer 100,002

Konfirmasi ke: 0811-885-998

Bertemu Nabi Muhammad

Sanford Pass, seorang lelaki di usia renta memutuskan untuk menjadi mualaf setelah mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Seorang lelaki berumur 71 tahun mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk menjadi mualaf setelah mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Lelaki yang bernama Sanford Pass itu membagikan kisahnya dalam sebuah acara The Deen Shor di saluran YouTube Digital Mimbar.

Dilansir dari The Islamic Information, Sanford berbagi bahwa ia sebelumnya tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang Islam.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak pernah berhubungan sama sekali dengan seorang Muslim.

Lalu pada suatu malam, ia bermimpi yang mengubah hidupnya dan memutuskan untuk menjadi mualaf.

Sanford Pass mengaku mimpi ketemu Nabi Muhammad SAW, lalu membuatnya jadi mualaf
Sanford Pass mengaku mimpi ketemu Nabi Muhammad SAW, lalu membuatnya jadi mualaf (istimewa)

Sanford bermimpi melihat seorang pria yang datang dalam mimpi dengan aura penuh kharisma.

Namun ia yakin bahwa orang itu sedang menatapnya sambil tersenyum.

Setelah kejadian itu, ia awalnya menceritakan kejadian tersebut pada seorang imam masjid.

Ia bertanya apa makna mimpinya tersebut?

Ia juga bertanya siapa sosok orang tersenyum yang hadir dalam mimpinya itu.

Imam masjid tersebut memahami ceritanya dan meyimpulkan bahwa yang Sanford temui di mimpinya adalah Nabi Muhammad SAW.

Sanford menjelaskan bahwa orang yang ia temui dalam mimpinya itu mengenakan selendang berwarna emas dan sorban yang juga berwarna emas

Dan sisa pakaiannya berwarna putih.

Di sekitar wajah orang yang ia temui dalam mimpinya sangat cerah sehingga Sanford tidak bisa melihat wajahnya.

Setelah mengalami mimpi tersebut, ia merasakan kedamaian dalam hidupnya dan lebih bahagia.

Ia juga meyebutkan bahwa mimpinya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Setelah Sanford mengalami mimpi yang luar biasa tersebut, ia meyakini bahwa yang ia liat adalah sebuah kebenaran.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berpindah keyakinan dan memeluk islam.

14 ABAD Berlalu, Ternyata 'Sahabat' Nabi Muhammad SAW Ini Masih Hidup, Inilah Penampakannya

Diberitakan sebelumnya, Ternyata ada salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang hingga saat ini masih hidup.

Semua umat yang hidup di jaman Rasulullah Muhammad SAW kini sudah meninggal dunia.

Tetapi, ternyata ada satu sahabat Nabi yang hingga saat ini masih hidup.

Pohon Sahabi
Pohon Sahabi (green prophet)

Sahabat Nabi yang masih hidup hingga saat ini adalah sebuah pohon yang usianya ribuan tahun.

Pohon ini hidup sejak Rasulullah masih hidup, dan pohon inipun hingga saat ini masih hidup.

Pohon ini dijuluki 'The only living Sahabi' atau sati-satunya sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup.

Sahabat nabi yang masih hidup ini tumbuh di tengah padang pasir di Yordania, dan dikenal dengan pohon Sahabi.

Lalu, bagaimana pohon Sahabi ini dijuluki sebagai Sahabat Nabi?

Dilansir dari berbagai sumber, mulanya Nabi Muhammad SAW saat masih kecil melakukan perjalanan ke Syam untuk mengikuti pamannya berdagang.

Ada kejadian unik yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad kecil adalah seorang calon nabi terakhir seperti ramalan dalam kitab seorang pendeta dari Syam.

Salah seorang pakar tafsir ternama, Muhammad ibn jarir At-Tabari menceritakan tentang pendeta Buhaira yang bertemu dengan Muhammad kecil.

Saat itu, Nabi Muhammad SAW berusia 9 atau 12 tahun, ia melakukan perjalanan bersama pamannya ke Syam untuk berdagang.

Buhaira bertemu dengan kelompok pedagang tersebut dan mengajak mereka untuk beristirahat sejenak.

Akan tetapi sebelumnya Buhaira sudah mendapatkan firasat bahwa ia akan bertemu dengan sang Nabi terakhir.

Semua pedagang dipersilahkan mampir ke rumahnya dan diamati oleh beliau, akan tetapi tidak ada satupun diantara mereka yang memiliki tanda-tanda mukjizat seperti yang disebutkan dalam kitabnya.

Setelah diteliti, ternyata masih ada satu orang yang tidak ikut masuk ke rumah Buhaira, karena Muhammad kecil disuruh menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta mereka.

Dengan mengamati dari kejauhan, Buhaira takjub menyaksikan cabang pohon merunduk untuk melindungi Muhammad kecil.

Buhaira akhirnya meminta Muhammad kecil untuk masuk dan berteduh dan makan.

Setelah diteliti dari kitabnya, Buhaira yakin bahwa Muhammad kecil adalah calon nabi terakhir yang diramalkan kemunculannya.

Kemudian, Buhaira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad kecil, karena suatu saat nanti ia akan membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.

1.400 tahun telah berlalu, pohon yang melindungi Muhammad kecil dari sinar matahari itu hingga kini masih hidup.

Dan pohon tersebut menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun yang sangat panas.

Karena usianya yang sangat tua dan hidup di tengah padang pasir, pohon ini kemudian dianggap sebagai bukti kenabian Muhammad SAW. (TribunStyle.com/Anggie)

 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mualaf ini Jual Seluruh Hartanya Senilai Rp 12 Miliar, untuk Bantu Penanganan Corona di Indonesia, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/14/mualaf-ini-jual-seluruh-hartanya-senilai-rp-12-miliar-untuk-bantu-penanganan-corona-di-indonesia?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved