Dapat Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Jelang Idul Fitri, Kalimat Balasan Sesuai Tuntunan Hadis
Atau mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minka (semoga Allah menerima (puasa dan amal) kami dan (puasa dan amal) Anda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dapat Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Jelang Idul Fitri, Kalimat Balasan Sesuai Tuntunan Hadis
Saat ini umat Muslim berada di penghujung bulan Ramadhan 1441 Hijriyah/Tahun 2020.
Seluruh Umat Muslim di Nusantara bersucakacita menyambut Hari Kemenangan setelah menunaikan ibadah amaliah Ramadan sebulan lamanya.
Meski Ramadhan tahun ini amatlah berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya karena ada wabah virus corona atau Covid-19.
Seperti halnya menyambut Ramadhan, umat Muslim juga bersukacita menyambut 1 Syawal 1441 H yang berarti perayaan Salat Idulfitri 2020.
Jelang Hari Raya Idulfitri biasanya teman ataupun keluarga lalu mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum ( semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian).
Atau mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minka (semoga Allah menerima (puasa dan amal) kami dan (puasa dan amal) Anda.
• Anggota DPR RI Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan: Bahagiakan Rakyat!
• Doa dan Amalan-amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW Sambut Turunnya Malam Lailatul Qadar
• Kata-kata Memilukan NF Remaja Pembunuh Bocah dalam Lemari, Hamil Minta Ditemani Sampai Melahirkan
Lalu apa jawaban Anda?
Dikutip dari Bersamadakwah,net, ketika seorang Muslim bertemu dengan sesama Muslim pada momen Idulfitri, para sahabat Nabi mencontohkan untuk mengucapkan selamat hari raya dengan ucapan sekaligus doa:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ
(Taqabbalallahu minna wa minkum)
Yang artinya semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka,” tulis Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Baari.
Lalu bagaimana jawaban taqabbalallahu minna wa minkum?
Dalam riwayat sahabat dan salafush shalih yang sampai kepada kita, jawaban taqabbalallahu minna wa minkum adalah doa yang sama: taqabbalallahu minna wa minkum.
Dari Habib bin Umar Al Anshari, ayahnya bercerita kepadanya bahwa beliau bertemu dengan Watsilah radhiallahu ‘anhu ketika hari raya, maka ketika ia mengucapkan kepada Watsilah, “Taqabbalallahu minna wa minkum,” Watsilah menjawab, “Taqabbalallahu minna wa minkum.” (HR Ad-Daruquthni dalam Mu’jam Al Kabir)
Dari Syu’bah bin Al-Hajjaj, ia berkata, “Saya bertemu dengan Yunus bin Ubaid, dan saya sampaikan, ‘Taqabbalallahu minna wa minka.’ Kemudian ia menjawab dengan ucapan yang sama.” (HR Ad-Daruquthni dalam Ad Du’a)
Demikianlah jawaban sahabat dan salafus shalih, ketika mendapatkan ucapan taqabbalallahu minna wa minkum.
Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Alquran,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86).
Wallahu a’lam bish shawab.
Deretan Jurus Ampuh Hadapi Pertanyaan 'Kapan Kawin' saat Lebaran, Bisa Bikin Tak Berkutik
"Kapan menikah?"
Pertanyaan tersebut bagai momok yang menghantui pria dan wanita, notabene sudah bekerja dan berusia cukup matang, tetapi masih membujang, saat ada pertemuan keluarga besar.
Misalnya, pada Hari Raya Idulfitri yang sebentar lagi akan tiba.
Pada momen tersebut, biasanya dijadikan ajang bagi umat muslim di Indonesia untuk bersilahturahmi ke kerabat dan sanak saudara.
Nah, pada saat itulah, pertanyaan soal kabar, dan kapan menikah pun jadi hal yang tak terlewat.
Psikolog klinis di Ad Familia Indonesia Mona Sugianto mengatakan, pertanyaan kapan menikah merupakan hal biasa pada kebudayaan timur.
Apalagi bagi masyarakat Indonesia, menikah adalah status yang penting.
Masalahnya, lanjut Mona, masing-masing orang punya jalan hidup berbeda.
Ada yang belum mau menikah, dan ada juga yang ingin tetapi belum mendapatkan pasangan.
“Pertanyaan kapan menikah itu adalah pertanyaan biasa, hanya saja ada orang yang merasa sensitif karena merasa terancam,“ kata Mona saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/6/2017).
Ketika orang merasa terancam, ujar Mona, yang muncul adalah mekanisme bertahan.
Dia ingin melindungi diri supaya harga diri sebagai manusia tidak terusik oleh pertanyaan itu.
Tiga tipe orang merespons
Mona membagi tiga tipe kepribadian orang dalam merespons pertanyaan kapan menikah.
Pertama, adalah mereka yang menjawab dengan ringan atau easy going.
Kata Mona, orang berkepribadian seperti ini biasanya tidak akan ambil pusing dengan pertanyaan tersebut.
Menurut orang tipe ini, menikah atau tidak menikah tidak akan mempengaruhi dirinya.
Kedua, adalah tipe penghindar.
Mona mengidentifikasi orang-orang seperti ini sebisa mungkin akan menghindar dari pertanyaan tersebut.
“Apakah dengan pura-pura sakit ketika kumpul dengan keluarga atau tidak datang. Bisa pula mereka hanya menghindari orang-orang tertentu yang dianggapnya rese,“ kata Mona memaparkan.
Ketiga, yaitu pribadi yang melawan.
Tipe orang seperti ini biasanya tidak akan menghindar tetapi menjawab dengan agresif, yaitu emosi atau marah.
Tips menjawab
Dari ketiga tipe tersebut, calon doktor dari Universitas Padjajaran ini mengatakan bahwa menjawab dengan ringan adalah cara terbaik menjawab pertanyaan kapan menikah.
Nah, Mona pun memberikan tips agar orang yang belum menikah bisa menjawab dengan penuh humor atau easy going.
Pertama, dia meminta mereka untuk berpikiran positif terhadap penanya.
Anggap saja orang tersebut tidak berniat jahat tetapi punya maksud positif.
“Kalau Anda melihat diri (Anda) sendiri sebagai sasaran untuk dipermalukan tentu akan menyakitkan sehingga mendorong (Anda) untuk agresif atau menghindar,” ujar Mona.
Akan tetapi kalau Anda mempersepsikan si penanya sebagai orang iseng tentu tidak akan membuat diri merasa tidak diserang secara pribadi.
Kedua, mempersiapakan jawaban.
Dengan begitu, kata Mona, Anda sudah punya banyak alternatif jawaban saat ditanya keluarga dan kerabat kala pertanyaan tersebut datang.
Bila sudah tahu cara menangkalnya, tak perlu khawatir.
Jangan sampai kemenangan di Hari Raya Idulfitri nanti sampai terusik hanya gara-gara pertanyaan itu.
Selain itu, Anda juga bisa menanggapinya menggunakan senyuman dan meminta keluarganya untuk mendoakan yang terbaik bagi dirinya.
Bertutur kata lembut dan sopan juga sangat penting untuk menghindari penilaian-penilaian negatif orang lain.
Jawaban yang agak kasar dapat memunculkan persepsi negatif bagi orang lain.(*)
• Anggota DPR RI Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan: Bahagiakan Rakyat!
• VIDEO: Diguyur Hujan Seharian, Jalanan Depan Kantor Kejari Bulukumba Jadi Sungai Baru
• ALHAMDULILLAH, THR PNS, TNI/Polri Cair Besok, Jumat 15 Mei 2020: Besaran THR Berdasarkan Golongan
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)