Pj Wali Kota Makassar
Setahun Pimpin Makassar, Iqbal Suhaeb Selamatkan Triliunan Aset Negara
Setahun kemudian, Prof Nurdin Abdullah tak memperpanjang masa kepemimpinan Iqbal Suhaeb sebagai wali kota Makassar.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dr Iqbal Suhaeb SE MT akhirnya sudah menyelesaikan masa jabatan sebagai Penjabat Wali Kota Makassar selama setahun.
Gubernur Sulsel, Prof Dr Nurdin Abdullah MAgr melantik Iqbal Suhaeb di halaman Balaikota Makassar, Senin (13/5/2019).
Setahun kemudian, Prof Nurdin Abdullah tak memperpanjang masa kepemimpinan Iqbal Suhaeb sebagai wali kota Makassar.
Prof Nurdin Abdullah melantik Prof Yusran Yusuf, mantan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin sebagai Penjabat Wali Kota Makassar, Rabu (13/5/2020) hari ini.
Setelah memimpin, Iqbal Suhaeb tak banyak bicara program level tinggi.
Ia hanya menawarkan visinya “Run Makassar” dan misi “Clean, Comfort and Continuity” atau “Bersih, Kenyamanan dan Kontinuitas”.
Semua program pada awalnya memimpin adalah hal-hal dasar di kehidupan bermasyarakat, soal kebersihan, ketertiban dan keamanan.
Sehingga, setiap hari, dia meminta kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan ketertiban.
Sehingga, program dari mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemerintah Provinsi Sulsel ini, terlihat standar saja di muka publik.
Tapi, diam-diam Iqbal ternyata banyak mengeluarkan aturan dan membentuk tim untuk mencatat aset milik negara yang belum mempunyai sertipikat.
Dalam langkah awalnya, Iqbal meminta Kejaksaan Negeri Makassar untuk menjadi pengacara negara mencari aset ini.
Kepala Badan Pertanahan Pemerintah Kota Makassar, Manai Sopian mengatakan, sudah puluhan hektar lahan milik negara diselamatkan oleh pemerintah dibawah kepemimpinan Iqbal Suhaeb.
Bahkan, dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-412 Makassar, Manai Sopian mengatakan, Pemerintah sudah menyelematkan aset negara sebanyak Rp 3 triliun.
"Aset ini belum termasuk Lapangan Karebosi yang sementara dalam proses sertipikat," katanya.
Paling prestisius adalah Iqbal Suhaeb sepakat dengan Kalla Group untuk serah terima lahan terminal daya.