Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Malam Nuzulul Quran 2020

Malam Nuzulul Quran 2020 Jatuh 9 Mei, Ini Cara Nabi Muhammad SAW Memperingati & Lengkap Bacaan Doa

Peristiwa Nuzulul Quran ini diperingati setiap malam 17 Ramadhan dan tahun ini bertepatan 9 Mei 2020. Nabi Muhammad SAW juga selalu memperingatinya

Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/sanovra jr
Malam Nuzulul Quran dengan mengadakan khatam Al Quran. Peristiwa Nuzulul Quran ini diperingati setiap malam 17 Ramadhan dan tahun ini bertepatan 9 Mei 2020. Nabi Muhammad SAW juga selalu memperingatinya 

كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . رواه البخاري

“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Quran bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)

Kisah Rasulullah SAW Menerima Wahyu Pertama

Kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk kali pertama tertulis dalam buku Fathul Baari-Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari (Jilid-1) Penerjemah Ghazirah Abdi Ummah di halaman 37.

Dalam buku itu diceritakan lengkap bagaimana situasi, dan kondisi Rasul Muhammad SAW menerima wahyu pertama.

"Dari Aisyah Umul Mukminin ia berkata, "Pertama turunnya wahyu kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara mimpi yang benar waktu beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi. Semenjak itu hati beliau tertarik hendak mengasingkan diri ke gua Hira'. Di situ beliau beribadah beberapa malam tidak pulang ke rumah istrinya, untuk itu beliau membawa perbekalan secukupnya.

Setelah perbekalan habis, beliau kembali kepada Khadijah untuk mengambil perbekalan secukupnya. Kemudian beliau kembali ke Gua Hira', hingga suatu ketika datang kepadanya kebenaran atau Wahyu, yaitu sewaktu beliau masih berada di Gua Hira.

Malaikat datang kepadanya lalu berkata "Bacalah", jawab Nabi "Aku tidak bisa membaca", kata nabi selanjutnya menceritakan "Aku ditarik dan dipeluknya sehingga aku kepayahan kemudian aku dilepaskannya dan disuruhnya pula membaca", "Bacalah", jawabku "Aku tidak bisa membaca", aku ditarik dan dipeluknya sampai aku kepayahan.

Kemudian aku dilepaskan dan disuruh membaca "Bacalah" katanya, aku jawab "Aku tidak bisa membaca", aku ditarik dan dipeluk untuk ketiga kalinya, kemudian dilepaskan seraya berkata "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah! demi Tuhanmu yang Maha Mulia.

Setelah itu, Nabi pulang ke rumah Khadijah binti Khuwailid lalu berkata "Selimuti aku, selimutilah aku!" Siti Khadijah menyelimutinya hingga hilang Rasa takutnya.

Kata Nabi kepada Khadijah (setelah dikabarkan semua kejadian yang dialami itu), "Sesungguhnya aku cemas atas diriku (akan binasa)".

Khadijah menjawab "Jangan takut demi Allah, Tuhan tidak akan membinasakan kamu. Kamu selalu menyambung tali persaudaraan, membantu orang yang sengsara, mengusahakan barang keperluan yang belum ada, memuliakan tamu, menolong orang yang kesusahan karena menegakkan kebenaran".

Setelah itu Khodijah pergi bersama nabi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza yaitu anak paman Khadijah yang telah memeluk agama Nasrani pada masa jahiliyah itu. Ia pandai menulis buku dalam bahasa Ibrani.

Maka disalinlah kitab injil dari bahasa Ibrani seberapa dikehendaki Allah dapat disalin. Usianya telah lanjut dan matanya telah buta.

Khadijah berkata kepada Waraqah "Wahai anak pamanku! Dengarkan kabar dari anak saudara (Muhammad) ini".

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved