Mantan Kiper PSM Syamsidar
Kiper PSM Ini Juara ASEAN Bersama Timnas U-21, Disanksi 1 Tahun Tak Bisa Main, Ini Sosok Syamsidar
Syamsidar, Kiper asal Luwu Utara yang dipercaya sebagai kiper Timnas U-21 di kejuaraan sepak bola junior ASEAN Piala Hassanal Bolkiah pada tahun 2002
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM merupakan salah satu klub yang sering menggunakan jasa kiper asli dari Sulawesi Selatan.
Beberapa kiper asli Sulsel pernah dan ada yang masih membela PSM hingga saat ini.
• Dikenal Pelatih Talangi Gaji Pemain, Berprestasi Selepas di PSM, Ini Kenangan & Kiprah Petar Segrt
• Apes Nasib Pemuda 25 Tahun Ini, Ketahuan Selingkuh dengan Wanita Bersuami Saat Bersembunyi di Kamar
Mereka antara lain Ansar Abdullah, Syamsidar, Andi Muhammad Guntur, Syaiful Syamsuddin, hingga kiper yang menjadi idola baru suporter saat ini, Hilman Syah.
Nama Syamsidar bisa menjadi nama yang paling diingat para suporter Laskar Pinisi.
Pria kelahiran Luwu, 15 Juli 1982 ini memperkuat PSM pada periode 2005-2010.

Ia juga menjadi salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki tanah air.
Syamsidar mengawali karier junior di klub Gaspa Palopo, sementara karier profesionalnya dimulai ketika direkrut Persim Maros pada tahun 2001.
Persim Maros yang kala itu sempat berkompetisi di kasta kedua Liga Indonesia, membuat bakat Syamsidar lebih cepat terendus oleh klub-klub di kasta teratas.
• Mesin Gol Temuan PSM, Beri Runner-Up Ligina 2004, Juara 2x di Klub Lain, Ini Sosok Cristian Gonzales
• Mantan Kapten PSM Kenang Awali Karier dari Anak Gawang, Hamka Hamzah Pernah Dimarahi Bapaknya Asnawi
Karir Syamsidar mulai menanjak berkat kesuksesannya sebagai kiper nomor satu timnas Indonesia U-21.
Kepiawaiannya dalam mengamankan gawang, membuat Syamsidar dipercaya sebagai kiper Timnas U-21 di kejuaraan sepak bola junior ASEAN Piala Hassanal Bolkiah pada tahun 2002.
Selain ikut mengantar Indonesia sebagai juara turnamen tersebut, Syamsidar juga meraih predikat sebagai Pemain Terbaik.

Hal itu berkat aksi-aksi penyelamatan yang dilakukannya terhadap gempuran pemain Thailand di laga final.
Setelah itu, Syamsidar direkrut Persebaya Surabaya untuk membela klub tersebut di Divisi I Liga Indonesia 2003.
Ia kemudian sukses mengantar Persebaya menjadi jawara Divisi I sekaligus promosi ke Divisi Utama, Syamsidar lalu hijrah ke Jakarta untuk membela Persija.
• Striker PSM Ezra Walian Terkenang 2 Gol Lawan Feyenoord Bareng Mathijs de Light & Donny van de Beek
• Dari Danone Nations Cup, Jebolan SSB Hasanuddin Ini Jadi Andalan Robert Alberts di PSM, Siapa Dia?
Sayangnya, Syamsidar lebih banyak duduk di bangku cadangan Persija. Waktu itu Ia kalah bersaing dari seniornya, Mukti Ali Raja.
Hanya semusim di Persija, Syamsidar kemudian kembali ke Sulawesi Selatan untuk memperkuat PSM Makassar.
Ia akhirnya menghabiskan waktu lama di Juku Eja, yaitu sejak tahun 2005 hingga 2010.
Meski tak pernah berhasil mempersembahkan gelar juara liga, namun Syamsidar mulai dipercaya untuk mengisi satu tempat di Timnas Indonesia.
Skuad AFF 2007
Syamsidar tercatat pernah masuk ke skuat Piala AFF 2007. Meski pun hanya sebagai pelapis Hendro Kartiko yang saat itu sebagai kiper utama.
Di balik ketangguhannya, kiprah Syamsidar juga kerap terganggu akibat perangai emosionalnya.
Ia pernah dijatuhi sanksi larangan bermain setahun akibat mencekik wasit Fiator Ambarita pada saat pertandingan Persiwa melawan PSM.

Usai menjalani sanksi, Syamsidar kemudian memperkuat Semen Padang di Liga Primer Indonesia (LPI).
Tak hanya itu, pemain dengan tinggi 176 cm ini juga kembali dipercaya memperkuat tim nasional yang akan melawan Bahrain di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014.
Sayangnya, pertandingan itu menjadi petaka bagi Syamsidar. Ia menerima kartu merah pada saat pertandingan baru berjalan tiga menit.
• Pentingkan Negara Ketimbang Kompetisi, Persipura Sumbang Uang Subsidinya untuk Penanganan Covid-19
• Sosok Gelandang Bertahan PSM di Final Liga Dunhill 1995-1996, Ini Kisah Sang Petarung Ansar Razak?
Posisi kiper kemudian diisi yuniornya di PSM, Andi Muhammad Guntur.
Bermain dengan 10 pemain sejak menit awal, membuat Bahrain membantai Indonesia dengan skortelak 10-0.
Setelah itu, karier syamsidar perlahan mulai meredup, meski tercatat masih sempat membela Mitra Kukar, PSS Sleman pada 2012, hingga klub Liga 2 PS Badung.

Dalam sebuah pertemuan dengan tribun-timur.com, Syamsidar mengatakan lebih banyak bermain di turnamen antar kampung (tarkam) di kampung halamannya. Juga di daerah-daerah lain.
“Ya, sekarang kalau ada panggilan untuk main tarkam. Sambil kembangkan usaha kecil-kecilan,” kata Sidar –panggilan akrabnya saat menjemput anaknya di sebuah sekolah islam terpadu di Makassar.
SELAIN pernah membela timnas U-21, Syamsidar juga pernah memperkuat timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games tahun 2003 dan 2005.
• Besar di Persipura, Talenta Papua Ini 2 Musim Perkuat PSM, Masih Ingat Titus Bonai? Begini Kiprahnya
• Mesin Gol Temuan PSM, Beri Runner-Up Ligina 2004, Juara 2x di Klub Lain, Ini Sosok Cristian Gonzales
Pengalaman di timnas senior juga pernah dirasakan Syamsidar saat Indonesia berlaga di ajang Piala AFF 2007 serta Pra Piala Dunia 2014.
Syamsidar pernah disebut-sebut sebagai penjaga gawang masa depan Indonesia.
Namun, kariernya terhenti saat PSSI era Nurdin Halid memberi hukuman larangan bermain selama 1 tahun.
Hukuman itu hadir akibat kasus penyerangan yang dilakukan dirinya terhadap wasit Fiator Ambarita di laga Persiwa Wamena vs PSM Makassar.
Sejak itu, Ia tak pernah lagi dipanggil memperkuat Timnas. (fahrizal syam)
DATA DIRI
Nama: Syamsidar
Tanggal lahir: 15 July 1982 (age 37)
Tempat lahir: Masamba, Indonesia
Tinggi: 1.78 m (5 ft 10 in)
Posisi: Goalkeeper
Klub terakhir: PS Badung
Karier yunior
Gaspa Palopo
Karier senior
2001–2002 Persim Maros 10 (0)
2003 Persebaya Surabaya
2004 Persija Jakarta
2005–2010 PSM Makassar 64 (0)
2011–2012 Semen Padang 31 (0)
2013-2014 Mitra Kukar 19 (0)
2015-2016 PSS Sleman 5 (0)
2017-2018 PS Badung
Karier Timnas
2002 Indonesia U-21 6 (0)
2003–2005 Indonesia U-23 ? (0)
2006–2012 Indonesia 4 (0)