Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ABK Dibuang ke Laut

Derita ABK di Kapal China, Makan Umpan Ikan, Minum Sulingan Air Hingga Jenazah Dibuang ke Laut

Mereka dan sembilan ABK lainnya, yang kini ada di Busan, Korea Selatan, dijadwalkan untuk kembali ke Indonesia Jumat (8/05/2020).

Editor: Ansar
Istimewa
Berita ABK Indonesia yang bekerja di kapal China yang dibuang ke laut viral di Youtube 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lima orang Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629 bercerita kepada BBC News Indonesia.

Cerita tentang  pengalaman mereka bekerja di kapal itu selama sekitar 14 bulan.

Mereka dan sembilan ABK lainnya, yang kini ada di Busan, Korea Selatan, dijadwalkan untuk kembali ke Indonesia Jumat (8/05/2020).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengumumkan empat dari ABK yang bekerja di kapal itu meninggal dunia.

Tiga dikuburkan di laut (dilarung), sementara satu orang meninggal dunia di satu fasilitas kesehatan di Busan.

Misteri Pembunuhan Gadis 22 Tahun, Ditemukan di Dalam Kardus dan Sepotong Surat Cinta

Kronologi Penangkapan Ferdian Paleka, Sembunyi di Palembang, Ayah dan Paman Akan Diperiksa

Pemerintah Indonesia meminta pemerintah China menyelidiki kasus ini dan meminta perusahaan kapal itu bertanggung jawab.

Para ABK Indonesia bercerita tentang kondisi berat bekerja di kapal China.
Para ABK Indonesia bercerita tentang kondisi berat bekerja di kapal China. (KFEM via BBC)

Kasus ini juga tengah diselidiki aparat keamanan di Korea Selatan.

Inilah kisah dan fakta-fakta yang dituturkan lima ABK dari Busan.

'Tidur hanya tiga jam'

Salah satu ABK Indonesia itu, BR, mengatakan ia tidak mampu bekerja di atas kapal ikan berbendera China itu, karena jam kerjanya yang di luar batas.

"Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi," ujarnya dalam wawancara melalui video online, Kamis (07/05).

"Setiap hari begitu."

Rekannya, MY, 20 tahun, mengatakan hal serupa.

Pria lulusan SMK di Kepulauan Natuna, Riau ini, acap kali "hanya tidur tiga jam". Sisanya membanting tulang mencari ikan.

"Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved