Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSBB Makassar Diperpanjang

Pj Wali Kota Makassar Akan Lakukan Ini Saat Perpanjangan PSBB

Perpanjangan PSBB sesuai hasil kajian bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
saldi/tribun-timur.com
Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, beri keterangan kepada wartawan usai menemui sejumlah warga Pulau Kodingareng yang melakukan isolasi di Hotel Swiss Bell Makassar, Rabu (6/5/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb memastikan memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar.

Perpanjangan PSBB sesuai hasil kajian bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar serta pertemuan dengan Forkopimda Sulsel yang dipimpin oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Untuk tahap kedua ini, menurut Iqbal akan difokuskan pada pembangunan social engineering bagi masyarakat Kota Makassar.

“Ditahap kedua ini kita akan fokuskan pada pembangunan social enginering yakni gerakan perubahan sosial secara terencana di tengah masyarakat untuk memulai hidup normal baru. Perubahan pola perilaku sesuai protokol kesehatan," katanya.

"Jadi pola penindakan di tahap kedua nanti lebih humanis, karena kita lihat sebagian warga kita sudah paham apa itu PSBB dan bagaimana pentingnya menerapkan protocol kesehatan," ujar Iqbal kepada wartawan usai menemui sejumlah warga Pulau Kodingareng yang melakukan isolasi di Hotel Swiss Bell Makassar, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, menurut Iqbal alasan perpanjangan ini untuk menghindari terjadinya euforia dari masyarakat yang akan kembali berbaur karena menganggap penyebaran virus ini sudah selesai.

Ini bisa memicu terjadinya peningkatan kembali angka penyebaran sehingga Iqbal mengangap perlu waktu sedikit lagi untuk membangun social engineering sehingga tercipta new normal.

“PSBB yang sedang berlangsung cukup berhasil menurunkan angka kematian, mengurangi angka penyebaran, termasuk meningkatkan angka pasien yang sembuh,” jelasnya.

Iqbal membeberkan hasil evaluasi angka peningkatan jumlah pasien positif sebelum PSBB mencapai 70 persen dan saat hari kesepuluh PSBB angkanya tersisa 28 persen. Demikian pula angka kesembuhan, jika sebelum PSBB angka kesembuhan sekitar 16 persen, setelah masa PSBB angka kesembuhan cukup tinggi sekitar 80 persen. Demikian pula angka kematian, sebelum PSBB itu angka kematian 8 persen, selama PSBB angka kematian hanya 6 persen.

“Sebelum PSBB yang kita lakukan adalah himbauan-himbauan untuk melakukan social distancing, penggunaan masker, dan pembatasan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Saat PSBB semua pembatasan ini diperketat dengan dasar hukum yang lebih tegas”ujar Iqbal kembali.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved