Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Bulukumba

Empat Kandidat Menguat di Pilkada Bulukumba, Firdaus: Corona Menentukan

Meskipun kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) ditunda, tapi calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
abd azis/tribuntimur.com
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilihan Bupati (Pilbup) Bulukumba jadi perhatian Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad.

Meskipun kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) ditunda, tapi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba tetap melakukan sosialisasi dalam bentuk penanganan terhadap pandemi Covid-19.

Menurut Firdaus, Pilbup di Bumi Panrita Lopi tahun ini dinamis. Apalagi para bakal calon semakin intens melakukan komunikasi untuk berpasangan di Pilbup mendatang.

"Ada empat pasangan menguat. Dari situ ada dua pasangan bersaing ketat karena faktor partai dan ketokohan kandidat yakni Tomy dan Askar dengan pendamping yang juga kuat," ujar Firdaus via pesan WhatsApp, Senin (4/5/2020).

"Namun, nama Hamzah Pangki dan Andi Muhtar juga tidak dapat diabaikan. Situasi masyarakat di tengah korona ini sangat menentukan posisi kandidat, survei bisa naik atau sebaliknya justru menurun," katanya.

Mereka yang memiliki peluang untuk berpasangan yakni, Tomy Satria Yulianto dengan Andi Makkasau.

Tomy yang juga masih menjabat sebagai Wakil Bupati (petahana) sudah mendapat surat tugas dari PDIP yang mengontrol 3 kursi, PKB dengan 4 kursi dan PBB dengan 1 kursi sehingga total berjumlah 8 kursi.

Kandidat pasangan selanjutnya Askar HL dengan Arum Spink. Pasangan ini kemungkinan mendapat surat tugas dari PPP dengan 6 kursi, Nasdem 5 kursi sehingga total berjumlah 11 kursi.

Untuk pasangan ketiga kemungkinan yakni Andi Hamzah Pangki dengan Murniaty M. Pasangan ini berpeluang mendapat surat tugas dari Golkar yang mengontrol 4 kursi, Demokrat 2 kursi sehingga berjumlah 6 kursi.

Yang terakhir Andi Muhtar Yusuf. Andi Utta panggilannya punya peluang mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra yang mengontrol 5 kursi, Hanura dengan 2 kursi sehingga baru berjumlah 7 kursi.

Syarat minimal mengusung pasangan calon di Pilpub yakni 8 kursi, atau 20 persen dari total anggota DPRD Bulukumba sebanyak 40 legislator.

Artinya Hamzah Pangki kekurangan 2 kursi dan Muhtar masih kekurangan 1 kursi. Namun masih ada 4 kursi PAN, 3 kursi PKS dan 1 kursi Berkarya yang lowong.

"Jadi harus punya strategi minimal bertahan. Pilkada yang digeser waktunya sangat bebani kandidat, selain melelahkan juga biaya makin tinggi," kata Firdaus.

Selain itu, petahana secara politik dapat diuntungkan terkait mengunduran jadwal pilkada karena dapat membangun pencitraan politik melalui kinerjanya.

"Termasuk dalam penanganan Covid-19. Namun kalau gagal tangani Covid-19 justru bakal merugikannya. Sementara pendatang baru semakin kesulitan untuk bangun citra, popularitas serta biaya tinggi," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved