Inspirasi Ramadhan
Mensyukuri Mushaf Al Qur'an
Inspirasi dari kisah di kampung terpencil Afrika yang sulit mendapatkan mushaf Al Qur'an. Satu kampung hanya punya 1 mushaf Al Qur'an.
Oleh: Syamril
Rektor Kalla Business School dan Ketua DKM Al Ukhuwwah Bukit Baruga Makassar
SEORANG ustaz bercerita tentang kondisi di kampung terpencil Afrika yang sulit mendapatkan mushaf Al Qur'an.
Satu kampung yang punya mushaf Al Qur'an hanya satu orang. Maka mushafnya harus dibagi bagi per juz.
Anak-anak dan orang dewasa bergiliran membacanya. Melihat kondisi itu mereka menjadi 'kreatif dan inovatif'.
Daripada harus bergiliran dan tidak bisa membaca Al Qur'an setiap saat maka mereka berusaha menghafalnya.
• Keren, Bocah Ini Berani Lawan Khabib Nurmagomedov. Lihat Videonya
Harapannya mereka bisa membaca kapan saja dari hafalannya. Akhirnya lahirlah banyak penghafal Al Qur'an.
Bandingkan dengan kondisi di rumah kita. Coba periksa mungkin ada yang punya lebih dari 5 mushaf Al Qur'an.
Ada tanpa terjemahan. Ada mushaf hafalan. Al Qur’an dengan terjemahan dan tafsir. Mushaf warna warni.
Ada juga mushaf saku. Tapi mushaf tersebut sebagian besar masih tersimpan rapih di lemari.
Jarang dibuka apalagi dibaca. Apalagi di luar bulan Ramadhan.
• Mantan Kapten PSM Kenang Awali Karier dari Anak Gawang, Hamka Hamzah Pernah Dimarahi Bapaknya Asnawi
Mari bertekad di bulan Ramadhan ini untuk banyak berinteraksi dengan Al Qur'an.
Bertekadlah minimal di Ramadhan ini khatam 30 juz dan lanjutkan lagi di bulan lain.
Lebih bagus lagi membaca terjemahan dan merenungi maknanya.
Lalu menghafalnya sehingga lepas Ramadhan ada tambahan hafalan. Jadi bisa membaca Al Quran tanpa pakai mushaf.
Sungguh segala sesuatu yang terkait dengan Al Qur'an itu mulia. Bulan turunnya yaitu Ramadhan jadi mulia.
Malam turunnya juga mulia yaitu lailatul qadr.
Malaikat Jibril yang membawanya juga jadi mulia dan Rasulullah yang menerimanya menjadi manusia paling mulia.
Raihlah juga kemuliaan itu. Mari bersahabat dengan Al Qur'an.
Itulah wujud syukur kita atas mushaf Al Quran yang kita miliki. (*)