Update Corona Bone
5 Warga Bone Menunggu Hasil Swab Setelah Kontak dengan Santri Positif Corona Asal Jatim
Warga tersebut merupakan santri dari salah satu pesantren di Jawa Timur. Ia tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada 18 April 2020.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Juru Bicara Tim Satgas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 (PPC-19) Kabupaten Bone, Yusuf menyampaikan satu warga Bone dinyatakan positif Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan konfirmasi dari Tim Satgas Covid-19 Sulsel.
Warga tersebut merupakan santri dari salah satu pesantren di Jawa Timur. Ia tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada 18 April 2020.
Saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin dilakukan rapid test dan hasilnya positif. Begitu pun hasil swabnya.
Yusuf mengatakan santri tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di Swiss Bell Hotel Makassar. Yusuf mengatakan santri tersebut belum sempat masuk ke Bone.
Terkait hal tersebut, Yusuf menyampaikan pihaknya telah melakukan rapid test kepada keluarga dan kerabat pasien tersebut dan hasilnya negatif.
Namun, untuk memastikan tidak terjadi penularan sekira tiga hari lalu pihaknya melanjutkan dengan mengambil sample swab.
"Karena kontak erat makanya kami lakukan pemeriksaan swab. Ada lima orang kami ambil sample swab dan telah dikirim ke Makassar, tetapi hingga hari ketiga ini belum ada hasil yang keluar," katanya kepada tribunbone.com, Rabu (29/4/2020).
Lamanya hasil swab keluar kata Yusuf, disebabkan di Makassar hanya ada dua tempat untuk pemeriksaan swab yakni BBLK Makassar dan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas). Kedua tempat itupun membawahi beberapa wilayah, jadi untuk menunggu hasil swab harus antri.
Mudah-mudahan dengan nanti adanya hasil swab, bisa memberikan petunjuk kepada pihaknya untuk mengambil langkah selanjutnya.
" Kami telah mendeteksi secara dini semua kontak yang pernah berkomunikasi dengan pasien. Jika ada hal-hal perkembangan terburuk terkait pemeriksaan swab. Kami bisa melokalisir," katanya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap keluarga maupun yang pernah kontak erat dengan pasien positif tersebut.
Menurutnya, yang terpenting adalah masyarakat sadar bahwa ada yang harus dibantu karena sedang menjalani isolasi mandiri.
Ia meminta masyarakat menjaga jarak sampai ada hasil swab keluar.
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)
