Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Tari Internasional, Inilah 5 Tarian Tradisional Khas Sulsel yang Masih Eksis

Memperingati Hari Tari Internasional 29 April 2020, inilah 5 tarian khas Sulsel yang masih dilestarikan

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
risnawati/tribun-toraja.com
Ratusan generasi milenial melaksanakan tarian massal di puncak perayaan HUT ke 11 Toraja Utara di Lapangan Bakti Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (22/8/2019) pagi. 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia.

Tak hanya beranekaragaman kuliner, budaya, ataupun potensi wisata lainnya namun juga adapula tarian khas.

Bahkan tarian tersebut masih terus ditampilkan hingga saat ini diberbagai acara penting.

Memperingati Hari Tari Internasional 29 April 2020, inilah 5 tarian khas Sulsel yang masih dilestarikan hingga saat ini:

1. Gandrang Bulo

Sejumlah penari menampilkan Tari Gandrang Bulo saat kegiatan International Multicultural Day di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (20/11/2016).
Sejumlah penari menampilkan Tari Gandrang Bulo saat kegiatan International Multicultural Day di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (20/11/2016). (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Tarian ini merupakan tarian khas Makassar yang bersemangat.

Biasanya disuguhkan pada acara pesta adat.

Gandrang Bulo terdiri dari dua kata, yakni Gandrang yang berarti gendang dan Bulo yang berarti bambu. Dahulunya tarian ini hanya di iringi oleh gendang.

Namun, seiring berjalannya waktu tarian ini diiringi musik atau lagu jenaka, dialog yang berisi kritik di barengi gerak tubuh yang mengundang tawa penonton.

Saat ini tari Gandrang Bulo banyak di tampilkan pada setiap acara resmi pemerintahan ataupun penyambutan tamu daerah.

2. Tari Pakkarena

Tari Pakkarena, salah stau tari khas Bugis-Makassar, Silawesi Selatan
Tari Pakkarena, salah stau tari khas Bugis-Makassar, Silawesi Selatan (panduanwisata.com)

Melibatkan beberapa perempuan yang menarangi dengan lembut dan gemulai, diiringi dengan musik tradisional khas Bugis, seperti itulah tari Pakkarena.

Tarian ini pertama kalinya ditampilkan pada abad ke-17 untuk acara kerajaan.

Setiap gerakan dari tarian ini sarat akan makna.

Selain di Makassar tarian ini ada di daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan yang lain.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved