Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Sosok Gelandang Bertahan PSM di Final Liga Dunhill 1995-1996, Ini Kisah Sang Petarung Ansar Razak?

Namanya muncul kembali saat mampu membawa PSM menembus partai puncak pada Liga Indonesia atau Liga Dunhill musim 1995-1996.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Arif Fuddin Usman
dok bola/dok pribadi
Salah satu gelandang terbaik PSM Ansar Razak saat memperkuat Juku Eja pada musim 1994-1998. 

Saat itu, Bima Sakti menjadi salah satu saksi bagaimana Ansar Razak bermain di lapangan hijau di level timnas.

Ia menegaskan bahwa Ansar bermain tanpa kompromi dalam setiap pertandingan.

"Sewaktu saya masih bermain di Pelita Jaya, jika berhadapan dengan PSM, kami pasti was-was kalau bertemu Ansar," ujar Bima Sakti dilansir dari laman The Maczman, Sabtu (25/4).

Asgaf Razak (berdiri kedua) saat memperkuat PSM akan melawan Persebaya di Liga Dunhill 2 di Stadion Tambaksari, Surabaya, 3 April 1996
Ansar Razak (berdiri kedua) saat memperkuat PSM akan melawan Persebaya di Liga Dunhill 2 di Stadion Tambaksari, Surabaya, 3 April 1996 (dok psm makassar)

Senada diungkapkan Yeyen Tumena yang menyebut Ansar Razak dikenal sebagai gelandang bertahan yang getol bertarung. Indonesia ikut putaran final Piala Asia 1996 untuk pertama kalinya.

Timnas Indonesia ketika itu satu grup dengan Korea Selatan, Uni Emirate Arab (tuan rumah) dan Kuwait.

Ansar Razak dkk hanya mampu meraih satu poin saat menahan Kuwait dengan skor 2-2.

Gol saat itu dicetak Widodo C Putro (20') dan Rony Wabia (40' di Stadion Syekh Zayed, Abu Dhabi.

5 Tahun Perkuat PSM, Bek Ini Sumbang 1 Gelar Juara & 3 Kali Runner-Up, Begini Karier Ortizan Solossa

Manajemen PSM Target Penimbunan Tanah Subur di Lapangan Latihan Baru Rampung Dalam 10 Hari

Laga berikutnya Indonesia kalah 4-2 dari Korsel. Lalu kalah 2-0 dari UEA.

"Ia berkarakter. Tak pernah mendukung situasi lawan apa pun, licik dan pintar.

"Ini membuat kami berdua dipanggil Timnas Piala Asia 1996 di Abu Dhabi," tegas Yeyen Tumena yang merupakan rekan setim Ansar di PSM di era 1995.

Luciano Leandro yang juga pernah bermain bersama Ansar Razak mengagumi mental dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki Ansar Razak.

Kesebelasan PSM di Liga Kansas (Ligina III/1996-1997). Belakang: Charles Lionga, Ali Baba, Ansar Razak (alm), Musa Kallon, Ansar Abdullah. Depan: Syamsuddin Battola, Ronny Ririn, Yuniarto Budi, Luciano Leandro, Wahyuddin, Izaac Fatari (alm).
Kesebelasan PSM di Liga Kansas (Ligina III/1996-1997). Belakang: Charles Lionga, Ali Baba, Ansar Razak (alm), Musa Kallon, Ansar Abdullah. Depan: Syamsuddin Battola, Ronny Ririn, Yuniarto Budi, Luciano Leandro, Wahyuddin, Izaac Fatari (alm). (dok BOLA)

"Dia seorang yang saya hormati. Sebagai pemain dia punya mental yang kuat dan selalu memberi semangat untuk kita semua di lapangan.

"Dia kalau masuk lapangan selalu memberikan nyawa untuk PSM menang", ujar Luciano Leandro

Namun karier Ansar harus terhenti di usia yang masih sangat muda, 24 tahun.

Ansar mengalami kecelakaan lalulintas di sekitar Panaikang Jl Urip Sumoharjo Kota Makassar yang merenggut nyawanya pada 30 Desember 1998.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved