Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Cek! Gejala Baru Virus Corona Ada di Kaki, Sudah 8.882 Pasien Covid-19 di Indonesia, 743 Meninggal

Segera cek! Gejala baru Virus Corona ada di kaki. Data terbaru, sudah 8.882 pasien Covid-19 di Indonesia, 743 meninggal dunia, dan 1.107 sembuh.

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK/THINKSTOCK
Ilustrasi Virus Corona dan kaki. Segera cek! Gejala baru Virus Corona ada di kaki. Data terbaru, sudah 8.882 pasien Covid-19 di Indonesia, 743 meninggal dunia, dan 1.107 sembuh. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Segera cek! Gejala baru Virus Corona ada di kaki.

Data terbaru, sudah 8.882 pasien Covid-19 di Indonesia, 743 meninggal dunia, dan 1.107 sembuh.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak 3.798 kasus positif, 335 sembuh, dan 353 meninggal dunia.

Kasus pasien yang positif terjangkit Virus Corona di Indonesia masih terus meningkat, belum ada tanda penurunan.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan penambahan kasus mencapai 275 orang pada Minggu (26/4/2020).

Dengan demikian, total kasus Covid-19 menjadi 8.882 pasien.

“Data yang kita dapatkan hari ini penambahan kasus positif yang terkonfirmasi dengan pemeriksaan real time PCR adalah 275, sehingga total menjadi 8.882,” kata Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu sore.

Sementara itu, total pasien positif Covid-19 yang meninggal sebanyak 743 orang.

Jumlah tersebut bertambah 23 orang dibanding data sebelumnya.

Kabar baiknya, terjadi penambahan pasien sembuh yang cukup signifikan.

Achmad Yurianto menuturkan, 65 pasien telah dinyatakan sembuh pada Minggu kemarin, sehingga totalnya menjadi 1.107 orang.

“Pasien sembuh di Jakarta 335 orang, Jatim 138 orang, Sulsel 99 orang, Jabar 93 orang, Bali 75 orang dan sebagian dari 29 provinsi lain. Totalnya adalah 1.107 pasien sembuh,” ucapnya.

Jumlah pasien positif Virus Corona tersebut diketahui melalui tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara real time.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, 72.099 spesimen sudah diperiksa di 46 laboratorium di seluruh Indonesia.

“72.000 lebih spesimen diperiksa dengan menggunakan real time PCR dari 56.974 orang yang diduga mengidap penyakit Covid-19,” tutur dia.

Adapun, 1 orang dapat diambil lebih dari satu jenis spesimen.

Penularan Masih Terjadi

Pada kesempatan tersebut, Achmad Yurianto juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait jumlah Orang dalam Pemantauan (OdP) dan Pasien dalam Pengawasan (PdP).

Ia mengatakan, jumlah OdP hingga saat ini tercatat sebanyak 209.040 orang.

Namun, sebagian besar dari jumlah tersebut sudah selesai dipantau.

Jubir pemerintah untuk penangan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto
Jubir pemerintah untuk penangan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto (DOK BNPB)

Kemudian, terdapat 564 orang yang baru ditetapkan sebagai PdP, sehingga jumlahnya menjadi 19.648 orang.

Achmad Yurianto mengatakan, dengan adanya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, maka hal tersebut menunjukkan masih terjadinya penularan Virus Corona.

Jumlah kasus terus meningkat sejak kasus perdana Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020.

“Ini yang harus kita pahami bahwa penularan masih terjadi. Oleh karena itu, mari kita berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19 ini dengan memutuskan penularan,” tutur Achmad Yurianto.

Maka dari itu, Achmad Yurianto meminta seluruh masyarakat melaksanakan berbagai langkah pencegahan, seperti tetap berada di rumah, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, serta tidak mudik.

Bila terpaksa keluar rumah, masyarakat diminta menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya.

Gejala Baru Virus Corona Ada di Kaki

Waspada, ada gejala baru Virus Corona.

Banyak orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan munculnya lesi dermatologis kecil di kaki mereka.

Tanda-tanda seperti campak itu kebanyakan dialami oleh anak-anak dan remaja.

Dilaporkan, lesi di kaki muncul sebelum gejala Virus Corona lain muncul.

Hal ini mungkin bisa menjadi tanda awal timbulnya penyakit Covid-19.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

Temuan aneh ini telah dilaporkan dalam banyak kasus di beberapa negara, termasuk Italia, Perancis, dan Spanyol," menurut penyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Umum Perguruan Tinggi Podiatris (dokter spesialis masalah kaki) di Spanyol.

Dilansir IFL Science, Jumat (17/4/2020), lesi berwarna keunguan mirip cacar air atau chilblains (peradangan di pembuluh darah kecil yang ada di sekitar jempol kaki) itu muncul di sekitar jari kaki dan sering sembuh tanpa meninggalkan bekas di kulit.

Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala Virus Corona pada umumnya muncul.
Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala Virus Corona pada umumnya muncul. (IFL SCIENCE)

"Dewan Podiatris mendesak perguruan tinggi dan anggotanya untuk sangat waspada. Karena ini (lesi di kaki) mungkin merupakan tanda deteksi Covid-19 yang dapat membantu mencegah penyebaran," imbuh pernyataan dewan tersebut.

"Dewan Podiatris ingin mengingatkan para orangtua dan kemungkinan korban, mengingat sifat lesi yang jinak maka tanda ini harus dipantau. Termasuk munculnya gejala klinis lain yang merupakan karakteristik Covid-19, seperti batuk, demam, gangguan pernapasan, dan lainnya."

Federasi Podiatris Internasional mengungkap temuan ini dalam laporan kasus yang menggambarkan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun tiba-tiba memiliki lesi di kaki berdiameter antara 5-15 milimeter bulan lalu.

Dua hari kemudian, bocah itu mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, gatal-gatal hebat, serta muncul sensasi rasa terbakar di kaki yang berlangsung lebih dari seminggu, sebelum sembuh dengan sendirinya.

Dokter tidak dapat mengonfirmasi bahwa lesi di kaki dipicu oleh Covid-19 karena situasi darurat yang sedang dihadapi Italia saat ini.

Namun, ada kemungkinan bocah itu tertular Virus Corona baru dari ibu dan saudara perempuannya yang dikonfirmasi Covid-19 lebih dulu, sebelum lesi di kaki muncul.

Studi kecil sebelumnya di Italia juga menunjukkan bahwa sekitar satu dari lima pasien dengan Covid-19 mengalami manifestasi kulit, seperti kulit merah dan gatal-gatal.

Podiatris atau dokter spesialis masalah kaki mengatakan, penting untuk mempertimbangkan lesi di kaki sebagai gejala potensial dari Covid-19 sebelum yang lain berkembang.

Jika seseorang memiliki lesi dan tidak memiliki riwayat sengatan, luka bakar, atau trauma lainnya, dokter menyarankan untuk mengisolasi orang tersebut dalam karantina dan mengobati dengan kortikosteroid topikal--krim untuk mengobati masalah dermatitis, gatal, radang, bahkan pembengkakan.

"Lakukan konsultasi dengan profesional medis melalui jarak jauh dan kirimlah foto ke dokter. Jika mungkin, mintalah tes Covid-19. Hanya pergi ke rumah sakit jika ada keadaan darurat," saran para pakar.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved