Apindo Makassar
Apindo Makassar Desak Harga BBM Turun di Tengah Anjloknya Minyak Mentah
Apindo Kota Makassar meminta adanya penyesuaian harga minyak dalam negeri setelah minyak dunia turun.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Makassar meminta adanya penyesuaian harga minyak dalam negeri setelah minyak dunia turun.
"Saya minta kepada apindo pusat agar memperjuangkan agar harga BBM bisa disesuaikan dengan trend penurunan harga minyak global," kata Ketua Apindo Makassar, Muammar Muhayyang, Senin (27/4/2020).
Muammar menganggap penurunan itu juga membantu menstimulus perekonomian khususnya dunia usaha ataupun dunia industru di era wabah covid-19 ini.
Menurutnya, jika harga minyak turun akan mempengaruhi harga logistik.
"Minimal mempengaruhi biaya logistik agar tetap stabil dan tidak naik," katanya.
Harga minyak mentah berjangka acuan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei sempat diobral minus US$37,63 per barel pada perdagangan Senin (20/4) lalu.
Amblasnya harga minyak mentah dunia tak lepas dari kondisi berlimpahnya pasokan di tengah seretnya permintaan karena wabah virus corona.
Pemerintah Malaysia sudah menurunkan harga minyak sejak awal 2020.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia belum pernah menurunkan harga minyak di tengah pandemi Covid-19.
Berikut harga BBM di Malaysia terbaru yang berlaku selama 25 April hingga 1 Mei 2020.
Pada awal Maret lalu, harga BBM per liternya di Malaysia tercatat masih sebesar RM 2,08 atau Rp 7.280 untuk bensin RON 95. Lalu harga per liter bensin RON 97 sebesar RM 2,40 (Rp 8.400), dan BBM jenis diesel RM 2.13 (Rp 7.455).
Sementara itu, Pemerintah Indonesia masih tetap mempertahankan harga BBM.
Berikut daftar BBM di Pertamina;
Premium: Rp 6.450
Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.000
Pertamax Turbo: Rp 9.850.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)