Amalan Ramadhan
Tata Cara Berwudhu Saat Sedang Berpuasa Ramadhan Agak Beda, Ada Hal Sunnah yang Bisa Ditinggalkan
Tata Cara Berwudhu Saat Sedang Berpuasa Ramadhan Agak Beda, Ada Hal Sunnah yang Bisa Ditinggalkan
Hal ini diisyaratkan dalam hadits Laqith bin Shabirah radhiyallahu ‘anhu di atas.
Asy-Syarbini rahimahullah mengatakan, “Menurut madzhab Syafi’i, jika seseorang berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung (istinsyaq) lantas air tadi masuk ke dalam tubuh, maka puasanya batal.
Pendapat ulama Syafi’iyah adalah batal jika memasukkan airnya berlebihan. Namun jika tidak berlebihan, tidaklah batal.” (Al-Majmu’, 6: 230)
• SINGKAT! Doa Buka Puasa Dicontohkan Rasulullah, Bacaan Lengkap Niat Puasa & Sholat Tarawih
Berkumur secara berlebihan
Bagaimana berkumur-kumur kala tidak berwudhu saat berpuasa? Apa dibolehkan?
Pembahasan ulama di atas bukan berlaku pada saat wudhu saja.
Namun di luar wudhu saat berpuasa tetap dibolehkan berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung asal tidak berlebih-lebihan.
Jika berlebih-lebihan lantas air masuk dalam rongga perut, puasanya batal.
Apakah setelah kumur-kumur wajib mengeringkan mulut?
Al-Mutawalli dan ulama lainnya berkata, “Jika orang yang berpuasa kumur-kumur, hendaklah ia memuntahkan air yang masuk dalam mulut. Namun ia tidak diharuskan mengeringkan mulutnya dengan kain dan semacamnya. Hal ini tidak ada perselisihan di kalangan ulama (Syafi’iyah, pen.)"
Al-Mutawalli memberi alasan bahwa seperti itu sulit untuk dihindari karena yang ada nantinya tetap sesuatu yang basah saat telah dimuntahkan dan seperti itu tak mungkin terpisah. (Al-Majmu’, 6: 231)
Mulut yang adem juga akan membawa pengaruh positif terhadap banyak hal.
Termasuk bagaimana kita mampu menjaga lisan kita.
• Begini Kronologi Penangkapan Aktivis Ravio Patra Terkait Sebaran Provokasi Penjarahan 30 April 2020
Ustadzah Aini Aryani mengatakan, saat berpuasa, mulut adalah anggota tubuh yang memerlukan perhatian lebih.
Mulut adalah pintu gerbang dari segala kebaikan yang dapat kita berikan bagi tubuh kita sendiri maupun bagi orang lain.
Tak kalah penting harus menjaga agar segala asupan yang dikonsumsi di bulan Ramadan memenuhi nilai Halalan Thayyiban.
Sehingga berpuasa dapat menjadi sebuah amalan yang sempurna dan juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.