Ramadhan 2020
Program SJAM Ramadhan Syiar Online Hadirkan Ustadz Rajamuddin Patong, Ini yang Dibahas
Program ini berjalan mulai 1 sampai 30 Ramadan 1441 H, dan pada edisi pertama menghadirkan Ustadz Rajamuddin Patong, Jumat (24/4/2020).
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Suraco Jaya Abadi Motor (SJAM), menggelar program Ramadan Syiar Online bekerja sama dengan EO Tribun Timur.
Program ini berjalan mulai 1 sampai 30 Ramadan 1441 H, dan pada edisi pertama menghadirkan Ustadz Rajamuddin Patong, Jumat (24/4/2020).
Dalam pembahasannya selama 30 menit, ia menekankan bahwa selama menjalankan puasa di bulan Ramadhan tak menyurutkan nilai-nilai ibadah.
Walau diketahui, situasi saat ini masyarakat yang menjalankan ibadah puasa harus membatasi aktivitas sosisal akibat Virus Corona (Covid-19).
"Intinya kita harus semangat dan jangan sampai nilai ibadah kita turun akibat adanya masalah ini. Memang sangat berbeda Ramadan tahun ini daripada sebelumnya," ucap Ustadz Rajamuddin Patong.
Dalam edisi pertama ini, tema yang diusung tidak lepas dari situasi saat ini yakni Hukum Ibadah dalam Bencana.
Yang mana mengharuskan masyarakat beribada di rumah masing-masing sembari beribadah puasa.
"Kita ambil contoh Ramadan sebelumnya. Banyak juga masyarakat yang beribadah di rumah masing-masing apalagi yang tidak sempat Shalat di Masjid. Mohon maaf, saya sudah berkonsultasi dengan banyak ustadz dan itu bisa dilakukan di rumah," jelasnya.
Aktivitas masyarakat pada Ramadhan sebelumnya boleh dikata banyak dilaksanakan di Masjid.
Seperti Shalat Tarwih, Shalat lima waktu tetapi tahun ini harus dilakukan di rumah.
Ini dilakukan agar memutus rantai peredaran virus tersebut, baik itu ditenggarai terjadi di rumah ibadah seperti Masjid.
Menurutnya, masyarakat muslim harus legowo untuk menerima keputusan dari pemerintah.
"Tetapi banyak juga masyarakat yang tidak terima kalau masjid ditutup selama Ramadan. Padahal pasar tidak ditutup. Sekarang pertanyaannya, apakah kalau pasar ditutup ekonomi dan makanan kita sehari-hari akan cukup?," imbuh Ustadz yang akrab disapa Dai Raja ini.
Intinya kata dia, dari semua amanah dari berbagai ustadz dan hadist yang dibacanya tak ada masalah jika ibadah dilaksanakan di rumah.
Asalkan semua sesuai dengan syariat Islam dan dilaksanakan dengan benar.
"Dan kita tidak bisa juga salahkan terus pemerintah. Kalau misalnya salah, ayo kita ngomong baik-baik sama pemerintah," imbuhnya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)