Update Corona Makassar
FT Unhas Serahkan Mesin Pencuci Tangan Versi Dua, Terapkan Smart Technology
Jajaran Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) kembali menyerahkan hasil inovasinya, berupa mesin pencuci tangan.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jajaran Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) kembali menyerahkan hasil inovasinya, berupa mesin pencuci tangan (hand washer) versi dua, yang telah mengaplikasikan smart technology.
Produk inovasi ini diterima langsung oleh Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu di lantai dasar Gedung Rektorat Unhas Tamalanrea, Rabu (22/4/2020).
Mesin pencuci tangan yang didesain untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini merupakan karya bersama dosen dan mahasiswa FT Unhas.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FT Unhas, Mukti Ali menjelaskan bahwa produk versi dua yang diberi nama HWS-2 ini memiliki beberapa perbedaan dengan versi satu yang telah diserahkan sebelumnya.
“Versi satu mengandalkan sistem manual, tanpa listrik, dan aliran air tergantung gravitasi. Sementara versi dua ini menggunakan listrik dan pompa, lebih sederhana dan compact sehingga bisa dipakai di dalam ruangan, mudah dipindahkan,” kata Mukti dalam rilis yang diterima tribun-timur.com.
Pengerjaan versi dua ini membutuhkan waktu selama dua hari. Masyarakat yang ingin memiliki produk ini dapat memesan melalui workshop FT Unhas.
Berhubung produk ini belum memasuki tahapan produksi massal, maka untuk sementara pemesanan terbatas dapat dilakukan melalui Ketua Workshop FT Unhas, Rustan Tarakka.

Dekan Fakultas Teknik Unhas, Prof Muhammad Arsyad menjelaskan bahwa produk versi dua ini merupakan kelanjutan dari produk versi satu yang telah diserahkan sebelumnya.
Hal ini, menurutnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang akan menggunakan.
“Jadi kami mendorong hadirnya karya inovasi yang sesuai kebutuhan. Saya kira itulah prinsip smart technology, yaitu teknologi yang tidak saja canggih, tetapi teknologi yang mampu menjawab kebutuhan manusia. Jika produk pertama lebih ditujukan untuk penggunaan luar ruang, maka produk dua ini lebih cocok di dalam ruangan,” jelasnya.
Selain itu, dia menyebut bahwa ada beberapa produk inovasi lain yang sedang dipersiapkan FT Unhas.
Selain hand washer yang terdiri dari tiga versi (versi ketiga dalam proses penyelesaian), masih ada beberapa lagi mesin lain yang menjadi kebutuhan mengatasi darurat Covid-19.
"Produk berikutnya yang sedang dalam finalisasi rancangan adalah Ventilator, Aerosol Suction Unit yaitu alat sirkulator udara ruang tindak medik, dan mesin yang kami sebut ATM beras. Bagaimana wujudnya, kita tunggu saja hasilnya nanti," katanya.
Sementara itu, Prof Dwia menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas respon sivitas akademika FT Unhas.
Dalam situasi darurat Covid-19 dewasa ini, kata dia, kampus dituntut untuk memaksimalkan peran dan kontribusinya untuk masyarakat.
“Teknologi yang baik adalah teknologi yang menjawab kebutuhan masyarakat, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah. Sekarang ini kita hadapi wabah Covid-19, maka tentu produk seperti ini yang perlu diperbanyak. Luar biasa sekali apa yang dihasilkan oleh FT Unhas,” katanya.
Mekanisme Kerja Mesin Pencuci Tangan Versi Dua
Mekanisme kerja versi dua ini adalah terdapat tiga tombol kontrol yang berada di bagian bawah meja, yaitu tombol sabun, air dan pengering tangan elektrik (hand dryer).
Tempat keluarnya sabun dan air hanya satu jadi terlihat lebih simpel. Selain hand dryer terdapat juga kotak tissu dan tempat sampah sebagai alternatif mengeringkan tangan setelah pencucian.
a. Sinyal dari tombol injak berfungsi untuk memberikan perintah bagian untuk bekarja (pompa air, pompa sabun, heater).
b. Sistem bekerja dengan menggunakan tegangan rendah yaitu 12 Volt, kecuali hand dryer adalah 220 Volt yang dilengkapi fuse sebagai pemutus arus listrik jika terjadi troubleshooting.
c. Penampungan air menggunakan 2 galon yang terdiri dari galon (1) sebagai tempat air bersih dan galon (2) sebagai tempat air kotor (hasil dari air cuci tangan).
d. Air bersih untuk mencuci tangan dipompa dari galon (1), sementara air kotor masuk ke galon (2).
e. Jika volume air bersih pada galon (1) telah habis maka volume air kotor pada galon (2) terisi penuh yang mengindikasikan bahwa air bersih pada galon (1) harus diisi ulang dan air kotor pada galon (2) dibuang.
f. Tempat dudukan untuk penampungan air pada galon menggunakan roda yang bisa terpisah dengan bodi hand washer sehingga memudahkan untuk pengisian ulang air bersih dan pembuangan air kotor.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, Rudi Salam
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)