Setelah Fenomena Cacing di Solo, Kini Muncul Ribuan Ubur-ubur di Probolinggo, Pertanda Apakah ini?
Setelah Fenomena Cacing di Solo, Kini Muncul Ribuan Ubur-ubur di Probolinggo, Pertanda Apakah ini?
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah heboh kemunculan ribuan cacing di Solo dan Klaten kini warga dikejutkan dengan kemunculan ubur-ubur di perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga dan pelabuhan perikanan pantai di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Fenomena langka ini menjadi perhatian warga sekitar.
Pasalnya, ubur-ubur tersebut muncul dalam jumlah cukup banyak hingga menutupi permukaan sungai.
Neli warga sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga mengatakan, munculnya ubur-ubur tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar.
• Banyak yang Takut Usai Kemunculan Ribuan Cacing Dikaitkan dengan Gempa Bumi, ini Penjelasan Ahli
Meski kemunculan ubur-ubur itu dianggap fenomena yang lumrah terjadi setiap tahun, namun tak sedikit warga yang tetap penasaran ingin menyaksikan.
“Bagi kami ini hiburan. Tapi, warga yang biasanya mandi di laut baik untuk terapi maupun untuk berlibur, harus menundanya karena ubur-ubur ini bikin gatal tubuh,” kata Neli kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Sudah sepekan Munculnya banyak ubur-ubur di kawasan tersebut, diketahui sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Meski demikian, warga atau pemerintah daerah setempat biasanya membiarkan, karena ubur-ubur itu biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Salah seorang nelayan, Saifudin mengaku munculnya ubur-ubur itu sempat mengganggu aktivitas nelayan.
Pasalnya, keberadaan ubur-ubur dalam jumlah yang tidak terhitung itu tak jarang menyangkut baling-baling kapal nelayan.
“Kami biasanya menjalankan kapal menghindari gerombolan ubur-ubur tersebut,” jelasnya.
Kata Ahli Soal Kemunculan Cacing
Kemunculan cacing-cacing keluar dari dalam tanah sempat mengagetkan masyarakat di Solo dan Klaten.
Selain penampakannya yang mengerikan, fenomena ini juga dikait-kaitkan dengan fenomena alam, seperti gempa bumi.
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bumi bukan tanpa dasar.
"Sebab, sejumlah gempa merusak di dunia, di antaranya juga diawali dengan gejala alamiah yakni kemunculan cacing tanah secara massal," ujar Daryono dalam siaran pers, Minggu (19/4/2020).
Daryono menjelaskan di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi pada tahun 1999.
• 3 Hari Jelang 1 Ramadhan 2020, Ini Amalan-amalan Sunah sebelum Masuk Bulan Puasa Ramadhan
Gempa bumi Haicheng di China pada tahun 1975 juga ditemukan fenomena yang sama, tiga hari sebelum peristiwa gempa itu terjadi.
"Beberapa sumber pustaka lain banyak yang mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang terjadinya peristiwa gempa," sambung Daryono.
Daryono menjelaskan menurut Grant dan Conlan, kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang terjadinya gempa bumi terkait dengan adanya anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah.
Dalam sebuah penelitian, lanjut Daryono, turut mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan.
Menurut sumber pustaka Ikeya yang diterbitkan tahun 1996, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang terdapat cacing tanah.
Memang Punya Riwayat Panjang Gempa Bumi Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.
Parameter lain tanda gempa bumi Kendati demikian, kata Daryono, berdasarkan laporan mengenai kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ternyata selalu didukung dengan data perilaku gejala alam lainnya.
" Gejala alam yang tak lazim seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di dalam kolam," sambung Daryono.
Kendati demikian, tanda gempa bumi tidak hanya berupa gejala alam yang tak lazim, seperti fenomena perilaku binatang maupun cacing tanah yang bermunculan di permukaan.
Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor gempa.
Prekursor gempa adalah fenomena anomali kondisi lingkungan fisis yang dapat menjadi petunjuk yang mengarah akan terjadinya gempa.
Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah dan emisi radon, yakni unsur radioaktif yang terjadi secara bersamaan.
Gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan tekanannya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi.
"Dalam hal ini, munculnya cacing di beberapa tempat di Jawa Tengah saat ini belum dapat dikatakan sebagai petunjuk akan terjadinya gempa," jelas Daryono.
Sebab, fenomena cacing tanah di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi.
"Jika tidak ada data pendukung lain, maka munculnya (fenomena) cacing tanah secara massal ke permukaan ini, bisa diakibatkan oleh adanya perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak," papar Daryono.
Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah banyak itu diduga karena fenomena alam.
"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau. Biasa begitu," ujar dia.
"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.
Kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurutnya, tahun lalu keluarnya cacing dari dalam tanah tak semerata tahun ini.
"Saya juga kaget kok merata ini.
Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam.
Ini sedikit masuk logika.
Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Munculnya Ubur-ubur di Probolinggo, Jumlahnya Tak Terhitung dan Jadi Hiburan Warga",