Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Bantaeng

Viral, Pembagian Sembako Gratis ke Warga Dianggap Mampu di Bantaeng, Begini Penjelasan Lurah

Bantuan Sembako di Kabupaten Bantaeng mulai disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19.

Penulis: Achmad Nasution | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ACHMAD NASUTION
Lurah Pallantikang (Kiri) bersama Lurah Karatuang (Kanan) saat konferensi pers di Dapoer Coffee Jl A. Mannappiang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Jumat, (17/4/2020), Pukul 16.30 Wita. 

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Bantuan Sembako di Kabupaten Bantaeng mulai disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19.

Pembagian sembako tersebut juga tak lepas dari pengawasan masyarakat, kemudian diviralkan melalui media sosial (Medsos).

Seperti rekaman video viral di Medsos, yang memperlihatkan pembagian sembako untuk warga dianggap mampu di Kelurahan Karatuang, Kecamatan Bantaeng.

Kemudian, terdapat foto viral yang memperlihatkan sembako yang telah dibagikan tetapi ditarik kembali dan juga terjadi pembagian sembako untuk warga dianggap mampu di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng.

Lurah Karatuang, Ahmad Amiruddin membenarkan adanya pembagian sembako, tetapi yang terlihat dalam video tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

"Kalau dilihat di video, rumahnya layak tetapi itu rumah milik anaknya hasil merantau di Malaysia berstatus ODP," kata Amiruddin, kepada TribunBantaeng.com, melalui konferensi pers di Dapoer Cafee Jl A. Mannappiang, Kecamatan Bantaeng, Jumat, (17/4/2020), Pukul 16.30 Wita.

Warga tersebut, kata dia,  tinggal di RW tiga, Kelurahan Karantuang, atas nama Rusdi, bekerja sebagai tukang bangunan dan saat ini sedang sakit.

Kemudian warga lain atas nama Misi, juga dianggap mampu karena rumahnya yang terlihat layak tetapi tidak sesuai dengan kondisi ekonominya saat ini.

Misi hanya seorang tukang becak yang beraktivitas mengangkut barang di Pasar, dari hasil itulah dia menabung untuk memperbaiki rumahnya.

"Misi ini hanya tukang becak pengangkut barang di pasar, dari hasil tabungannya selama ini sehingga bisa memperbaiki rumahnya," ujar Amiruddin.

Sedangkan postingan viral di medsos yang terjadi di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, menurut Lurah Pallantikan juga tidak sesuai.

Lurah Pallantikang, Mujaddid Ridha Al-Qudsi mengatakan, warga tersebut bekerja sebagai sopir mobil angkutan umum Bantaeng-Makassar, tetapi dengan adanya Covid-19 dia tidak lagi berkerja karena takut terkena Virus.

Rumahnya yang sudah direnovasi merupakan hasil dari penghasilan istrinya sebagai penjual makanan.

Itupun, saat ini usaha istrinya sedang menurun karena terkena dampak Covid-19.

"Saya lupa namanya, tetapi warga tersebut bekerja sebagai sopir daerah, dan saat ini tidak lagi bekerja karena takut terkena Virus dan usaha istrinya juga sedang menurun," kata Mujaddid pada kesempatan yang sama  kepada TribunBantaeng.com melalui konferensi pers.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved