Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jejak Gerakan Aksi Sosial Relawan FTI UMI, Bencana Gempa Lombok 2018 hingga Penanganan Covid-19

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) tak pernah ketinggalan dalam berbagai aksi kemanusiaan

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
abdul azis/tribun-timur.com
Tim relawan dan bantuan kemanusiaan mahasiswa FTI UMI Makassar di Palu. 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Relawan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia adalah salah satu gerakan sosial yang dibentuk untuk cepat tanggap terhadap bencana yang terjadi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan.

Sejak melakukan aksi sosial pertamanya saat gempa dan tsunami di Palu tahun 2018, nama FTI UMI semakin dikenal.

Bukan hanya karena prestasi dan inovasi yang dilakukan melainkan gerakan aksi sosial yang selalu digalakkan.

Hal ini pun tak terlepas dari sosok Dekan FTI UMI, Zakir Sabara yang selalu mempelopori kegiatan para relawannya yang merupakan mahasiswa FTI UMI.

Berikut ini rangkuman gerakan aksi sosial Relawan FTI UMI sejak bencana Gempa Lombok 2018 hingga saat ini:

1. Gempa Lombok 2018

Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyerahkan dana bantauan kurban lima ekor sapi untuk korban gempa Lombok ke Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyerahkan dana bantauan kurban lima ekor sapi untuk korban gempa Lombok ke Aksi Cepat Tanggap (ACT) (HANDOVER)

Saat terjadi Gempa Lombok pada 29 Juli 2018 lalu, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyerahkan dana bantauan kurban lima ekor sapi untuk korban gempa Lombok ke Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan.

Bantuan tersebut merupakan donasi dari dosen-dosen dan karyawan FTI UMI.

Selain dari FTI UMI, Bank Sulselbar dan Nindya Karya juga menyerahkan bantuan di tempat yang sama.

"Aksi FTI UMI untuk Lombok selain dalam bentuk bantuan dana qurban, juga telah mendorong pemerintah untuk menetapkan bencana gempa Lombok sebagai bencana nasional melalui aksi-aksi damai,"kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara.

2. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Sulteng 2018

FTI UMI menjalankan program trauma healing bagi korban gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah
FTI UMI menjalankan program trauma healing bagi korban gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah ()

Dua bulan setelah Gempa Lombok 2018, bencana besar juga terjadi di Sulawesi Tengah.

Gempa bumi, tsunami, dan fenomena likuifaksi terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi pada 28 September 2018.

FTI UMI pun tak ketinggalan mengirimkan relawan mahasiswa. 

Salah satu bantuan yang diberika  kepada korban bencana, yakni penyediaan air bersih melalui fasilitas purifier water.

"Tetap menuntaskan dan memastikan program distribusi paket bantuan dari para dermawan ke camp pengungsi sesuai survei dan data kebutuhan pengungsi," jelas Zakir yang pada saat itu memberikan arahan kepada para relawan yang akan diberangkatkan, Sabtu (12/10/2018).

Selain itu, para relawan juga menjalankan program trauma healing bagi anak-anak di camp pengungsian dan melakukan survei titik utama pembangunan minimal satu sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi yang akan dibangun.

"Agar mereka dapat segera bisa melanjutkan proses belajar mengajar. Keputusan memperpanjang program tim ini semata atas pertimbangan situasi terkini di Palu pasca gempa dan tsunami," tegas Zakir. L

"Tim akan bertugas, Insya Allah sampai 21 Oktober dan 25 relawan lainnya akan kembali ke Makassar, Minggu 14 Oktober 2018 untuk selanjutnya menjalani keseharian perkuliahan mereka di kampus," ujar Zakir.

Hingga akhirnya pada 21 Oktober 2018, mahasiswa pun ditarik dan kembali ke Makassar.

Dekan FTI UMI Makassar Zakir Sabara HW mengatakan, terlalu banyak kisah yang harus diingat baik-baik untuk kelak diceritakan kembali ke anak cucu di tanah dengan sebutan Kaili itu.

Tentang persahabatan, optimisme, harapan, dan nilai-nilai kemanusiaan yang tidak akan pernah mati.

"Ini bukan kalimat perpisahan dari kami, tapi izinkan saya sebagai Dekan FTI UMI bersama anak-anak kami, (tim relawan dan bantuan kemanusiaan) pamit sejenak. Kembali ke Makassar dan ke kampus. Menyusun rencana dan program untuk saudara-saudara baru kami di Pasigala (Palu, Sigi, dan Donggala)," katanya, Minggu (21/10/2018).

Posko relawan FTI UMI di Jl S Parman, kata Zakir, menjadi rumah kedua relawan untuk membangkitkan kembali semangat warga Pasigala.

"Menyusun strategi penyaluran logistik, menembus daerah terisolasi, merangkai purified water/penyulingan air siap minum, membangun tim trauma healing dan banyak lagi," ujar Zakir.

"Untuk itu ucapan terimakasih saja tak cukup rasanya kami haturkan untuk Bapak Julius Hoesan, pemilik rumah. Pak Julius tidak hanya menyerahkan rumahnya untuk dijadikan posko. Beliau juga menyumbangkan tenaga, pikiran, dan materinya. Padahal tiga pabrik rotan miliknya di Dupa, Taipa dan Pantoloan rata dengan tanah diterjang tsunami," jelasnya menambahkan.

Dia berpesar kepada pengungsi agar tetap berpegangan tangan dan saling menjaga.

"Anak-anakku di tenda-tenda pengungsian, jangan pernah redupkan cahaya hidupmu. Tetaplah bermain, beribadah, berbahagialah! Hangat pelukmu nak adalah vitamin yang memberi kami kekuatan lebih," tutur Zakir.

FTI UMI sudah membuat program cuti dai bagi para dosen.

Mereka akan cuti dari kegiatan mengajar di kampus, tapi menjadi relawan untuk trauma healing dan dakwah di enam titik camp pengungsian Palu.

3. Bencana Banjir di Sulsel

Tim relawan kemanusian FTI UMI Makassar sedang menyiapkan bantuan dari para dermawan untuk korban Banjir di Jeneponto. Bantuan tersebut dikumpulkan di Cabin Campus Canteen milik Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Sabtu (26/1/2019).
Tim relawan kemanusian FTI UMI Makassar sedang menyiapkan bantuan dari para dermawan untuk korban Banjir di Jeneponto. Bantuan tersebut dikumpulkan di Cabin Campus Canteen milik Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Sabtu (26/1/2019). (darul/tribuntimur.com)

Masih hadir dalam ingatan, bagaimana bencana banjir yang menimpa beberapa wilayah di Sulsel, seperti Makassar, Gowa, Maros, Barru, Jeneponto, dan Enrekang.

Dekan FTI UMI pun turut mengirimkan tim relawan untuk mendistribusikan bantuan kepada korban banjir.

Seperti saat terjadi banjir di Barru pada Desember 2018, tim relawan FTI UMI turun mengevakuasi warga.

Sama halnya saat terjadi banjir di Jeneponto, mereka juga menyiapkan bantuan dari para dermawan untuk korban banjir di Jeneponto.

Bantuan tersebut dikumpulkan di Cabin Campus Canteen milik Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Sabtu (26/1/2019) yang rencanannya akan berangkat ke Jeneponto, Minggu, (27/1/2019) pagi.

Cabin Campus FTI dijadikan sebagai Posko Bantuan Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa, di Kabupaten Jeneponto.

"Insya allah saat ini packing bantuan untuk warga korban banjir bandang di Jeneponto, sumbangan dari dermawan yang terkumpul dalam 24 jam," ungkap Dekan FTI UMI, Dr Zakir Sabara HW.

Kata Zakir, saat ini ada 250 paket dari para darmawan. Setiap paket bantuan berisi, beras, minyak goreng, gula, kopi, teh, susu, roti, biskuit, mie, dan sabun.

Penyerahan paket bantuan kala itu dengan cara door to door.

Tak hanya Jeneponto, beberapa wilayah lokasi banjir lainnya seperti perumahan di Makassar, Gowa, dan lainnya.

Bahkan, saking seringnya menyisir lokasi terdampak banjir temukan wilayah paling terdampak.

Olehnya itu, Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI kini aktif menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir di Makassar, Gowa, Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sejak bencana banjir mulai terjadi pada Selasa (22/1/2019), sejumlah bantuan dari dermawan telah disalurkan.

Ini bentuk kepedulian terhadap sesama yang tertimpa musibah.

Agar bantuan tersalurkan secara baik, Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI bekerja siang dan malam di lokasi bencana.

4. Banjir Bandang di Konawe, Sulawesi Tenggara

Kapal pengangkut bantuan Kemanusiaan dari tim relawan gabungan, untuk korban banjir bandang di Konawe Utara, Sultra. (Dok. FTI UMI Makassar)
Kapal pengangkut bantuan Kemanusiaan dari tim relawan gabungan, untuk korban banjir bandang di Konawe Utara, Sultra. (Dok. FTI UMI Makassar) (Dok FTI UMI Makassar)

Selain banjir di Sulsel, tim relawan FTI UMI juga diturunkan saat terjadi banjir bandang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada Juni 2019 lalu.

Akibat banjir bandang, tercatat ada 1.598 KK atau 5.703 jiwa dari 42 desa dan 3 kelurahan di 6 kecamatan harus mengungsi.

Menggandeng ACT Sulsel, FTI UMI kemudian menyalurkan bantuan untuk para korban banjir dari para donatur.

Bantuan yang diterima FTI UMI untuk disalurkan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, maupun kebutuhan lain yang dianggap mendesak bagi para korban. Selain itu, juga bantuan berupa uang.

5. Kebakaran TPA Makassar

Kondisi TPA Antang pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu 15 September 2019 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Selasa (17/9). Meski sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, namun armada pemadam kebakaran masih bersiaga di kawasan TPA untuk menghindari terjadinya percikan api susulan. Asap akibat kebakaran tersebut bahkan melebar hingga ke wilayah dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer dari TPA Antang yang terletak di Kecamatan Manggala itu
Kondisi TPA Antang pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu 15 September 2019 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Selasa (17/9). Meski sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, namun armada pemadam kebakaran masih bersiaga di kawasan TPA untuk menghindari terjadinya percikan api susulan. Asap akibat kebakaran tersebut bahkan melebar hingga ke wilayah dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer dari TPA Antang yang terletak di Kecamatan Manggala itu (sanovra/tribuntimur.com)

Sebanyak 20 mahasiswa terlatih dari Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar diturunkan di TPA Antang saat terjadi kebakaran pada 15 September 2019.

Tim relawan FTI UMI pun membawa 20 bungkus nasi dos dan air minum.

Bantuan tersebut diberikan karena sejak peristiwa kebakaran, belum berdiri dapur umum.

"Ini kami lakukan dikarenakan warga mulai kelaparan. Makanan siap saji ini kami yakin tidak cukup untuk 4 titik pengungsi,"kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara.

Selain bantuan makanan, tim relawan FTI UMI juga mengedukasi warga untuk waspada terhadap penyakit ISPA dan membagikan masker kepada warga.

6. Jemput Warga Sulsel dari Wamena

Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran UMI, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulsel, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulsel, membantu pengungsi Wamena yang tiba di Pelabuhan Makassar, Senin (14/10/19) sekitar pukul 23.00 Wita.
Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran UMI, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulsel, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulsel, membantu pengungsi Wamena yang tiba di Pelabuhan Makassar, Senin (14/10/19) sekitar pukul 23.00 Wita. (Dekan FTI UMI, Zakir Sabara)

Pesawat Hercules, mengangkut ratusan pengungsi asal Wamena, Papua. Akhirnya tiba di Makassar, Rabu (2/10/2019) siang.

Tepatnya 13.15 Wita, pesawat TNI itu tiba di Lapangan Udara (Lanud) Hasanuddin Makassar, di Mandai, Kabupaten Maros.

Pengungsi Wamena Ditampung di Asrama Haji Sudiang, Pemprov Sulsel Pastikan Kebutuhan Terpenuhi

Para pengungsian korban kerusuhan dan kejahatan kemanusiaan di Wamena Papua mendarat, menginjakan kaki di Makassar.

Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan mahasiswa FTI UMI, tim bantuan medis FK UMI, ACT & MRI Sulsel turut menyambut.

Rilis yang diterima tribun, tim relawan itu mencatat, sekitar 50 orang pengungsi asal Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dirincikan, 19 laki-laki, 15 perempuan dan 16 anak-anak, juga ada 120 pengungsi asal Jawa yang akan melanjutkan perjalanan.

"Alhamdulillah, tim kami sudah langsung bekerja di Lanud Hasanuddin," kata Dekan FTI UMI Makassar, Dr Zakir Sabara, sore.

Disamping menjemput para pengungsi ini, tim relawan juga membagi makanan dan minum kepada para pengsung tersebut.

"Tim juga melakukan proses pemeriksaan kesehatan yang dibantu oleh Ibu-ibu persit Lanud Hasanuddin," tambah Zakir Sabara.

Seperti diketahui, penjemputan pengungsi ini juga hadir Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah diikuti pejabat lainnya.

7. Penanganan Covid-19 di Makassar

Relawan FTI UMI Makassar menyemprotkan disinfektan di redaksi Tribun Timur Makassar
Relawan FTI UMI Makassar menyemprotkan disinfektan di redaksi Tribun Timur Makassar (TRIBUN-TIMUR.COM)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyemprotkan cairan disinfektan di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (18/3/2020) sore.

Selain menyemprotkan disinfektan, para relawan juga memberikan botol berisi 600 ml hand sanitizer untuk dipakai karyawan maupun pengunjung yang datang ke Tribun Timur.

Kegiatan yang mengusung tema 'Jadilah Relawan Pencegahan dan Penyebaran Covid-19' ini melibatkan 60 mahasiswa FTI UMI didampingi enam dosen.

Koordinator Relawan, Yan Sanjaya mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Penyemprotan ini untuk mencegah penyebaran virus corona yang menempel di benda dan lewat udara," katanya.

Cairan disinfektan disemprotkan ke bagian-bagian dalam kantor yang sering disentuh oleh karyawan, seperti meja, lift, musalla, tembok dan tempat lainnya.

Adapun lokasi tempat membuat disinfektan yakni lab proses dan riset. Sedangkan hand sanitizer dibuat di lab pengantar Teknik Kimia FTI UMI.

"Kegiatan ini sudah dimulai sejak 15 Maret 2020. Pertama yang kita semprot itu Stadion Andi Mattalata," jelasnya.

Selanjutnya tim relawan bergerak ke sejumlah media lainnya di Kota Makassar, Puskesmas, RS, hingga tempat-tempat ibadah.

Tak hanya itu, relawan FTI UMI membagikan sejumlah APD di tiap puskesmas yang ada di Kota Makassar.(*)

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved