Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beasiswa Anak Perawat

Jenazah Ibu Sempat Ditolak Warga karena Terjangkit Corona, Anak Perawat Dapat Beasiswa hingga Kuliah

Selain itu, pihak Unimus memastikan anak almarhumah akan mendapat beasiswa.

Editor: Ansar
Istimewa
Ketua Jurusan Keperawatan Unimus, Dr Fatchul Mubin yang sekaligus Ahli Kejiwaan memberikan mewakili Rektor Unimus menyampaikan Surat Rektor Unimus perihal beasiswa sampai lulus di Unimus untuk anak perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal karena covid-19, Senin (13/4/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Keluarga perawat RSUP Dr Kariadi yang meninggal terjangkit corona, mendapatkan tali kasih.

Bantuan tersebut diberikan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Prof Masrukhi .

Selain itu, pihak Unimus memastikan anak almarhumah akan mendapat beasiswa.

Ketua Jurusan Keperawatan Unimus, Dr Fatchul Mubin pula menguatkan mental anak almarhumah.

Terpisah, Rektor Unimus Prof Masrukhi menuturkan, selama ini Unimus sangat mempedulikan para petugas kesehatan di rumah sakit yang menanganai pasien covid-19.

Apalagi lonjakan ODP, PDP, dan positif sangat signifikan dari hari ke hari.

"Dari sinilah kami kelurga besar Unimus terketuk untuk pertama menyampaikan bela sungkawa."

"Kedua, kami mengirimkan perwakilan untuk takziyah ke keluarganya."

"Ketiga memberikan tali kasih serta memberikan beasiswa kelak ketika anak pertamanya masuk kuliah di Unimus sampai lulus," tutur Prof Masrukhi kepada Tribun Jateng, Senin (13/4/2020).

Dia menyampaikan, dengan kondisi yang ada  tenaga medis berjuang tanpa kenal waktu dan berada di wilayah yang sangat dimungkinkan tertular.

 

"Maka, ketika isu keterbatasan APD terjadi, kami menghimpun bantuan untuk dan menyerahkan pada beberapa rumah sakit."

"Kita bersyukur kemudian pemerintah bisa mencukupinya secara memadai," ucapnya.

Prof Masrukhi mengajak, ketika ada perawat yang tertular dari pasien dan kemudian meninggal, mestinya kita menghargai jasa tenaga medis berterima kasih dengan mendoakan agar wafatnya syahid.

"Kok ada oknum yang tega menolak pemakaman di dekat tempat tinggalnya."

"Saya merasakan betapa sangat terpukul keluarga almarhumah."

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved