Asal Mula Corona
Asal Mula Virus Corona Masih jadi Pertanyaan & Sensitif, China Perketat Publikasi Penelitian
Melansir dari CNN (12/04/2020), di bawah kebijakan baru tersebut, semua makalah akademik tentang Covid-19 akan dikenakan pemeriksaan tambahan.
"Saya pikir ini adalah upaya terkoordinasi dari (pemerintah) China untuk mengendalikan narasi, dan menggambarkannya seolah-olah wabah itu tidak berasal di China," kata peneliti tersebut sebagaimana dikutip dari CNN.
Menurut dia, yang penting adalah komunitas ilmiah internasional harus menyadari bahwa jurnal atau manuskrip apa pun dari lembaga penelitian Cina telah diperiksa ulang oleh pemerintah.
"Penting bagi mereka untuk mengetahui ada langkah-langkah tambahan antara penelitian ilmiah independen dan publikasi akhir," ujar dia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri sendiri saat dihubungi CNN enggan memberikan komentarnya.
Dibutuhkan beragam persetujuan
Adapun, arahan yang dikeluarkan oleh Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Departemen Pendidikan disebutkan “makalah akademik mengenai asal virus harus dikelola dengan ketat.
" Untuk meloloskan makalah maka diharuskan melalui beragam persetujuan. Dimulai dari Komite Akademik Universitas, lalu Departemen Ilmu Pengeahuan dan Teknologi Departemen Pendidikan.
Baru nantinya akan diteruskan ke gugus tugas di bawah Dewan Negara untuk pemeriksaan. Jika gugus tugas menyetujui, maka universitas dapat menerbitkan jurnal.
Adapun makalah lain tentang Covid-19 akan diperiksa oleh komite medis akademik universitas berdasarkan beberapa hal seperti nilai akademis penelitian dan waktu penerbitan.
• Jenazah Ibu Sempat Ditolak Warga karena Terjangkit Corona, Anak Perawat Dapat Beasiswa hingga Kuliah
• Bidan Desa di Luwu Diduga Diperkosa Remaja 16 Tahun saat Hujan Deras & Suami Keluar Rumah, Kronologi
Arahan sendiri didasarkan pada instruksi yang dikeluarkan selama pertemuan 25 Maret yang diadakan oleh gugus tugas Dewan Negara pada pencegahan dan kontrol Covid-19.
Dokumen tersebut pertama kali diposting di situs web Universitas Fudan di Shanghai.
"Itu tidak seharusnya dipublikasikan, ini adalah dokumen internal," kata seorang anggota staf Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Pendidikan yang enggan menyebutkan namanya.
Selang beberapa jam usai perkataan orang tersebut, kabar mengenai pembatasan dihapus dari website Universitas Fudan.
Meskipun virus corona diketahui pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember, akan tetapi perdebatan mengenai asal-usul virus tersebut muncul.
Pemerintah dan media sosial China ramai mempertanyakan hal itu.