Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kantor Camat Wotu Belum Rampung

Kantor Camat Wotu Tak Kunjung Rampung, Legislatif Hanura Minta Bupati Luwu Timur Ambil Sikap

Pembangunan menghabiskan anggaran APBD 2019 Rp 1.3 miliar. Adapun tanggal kontrak 30 Agustus 2019 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender. Hingga Ap

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Syamsul Bahri
Ivan/Tribun Lutim
Kantor Camat Wotu, Luwu Timur belum rampung 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kantor Camat Wotu di Jl A Pandangai, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Sulawesi Selatan (Sulsel) tak kunjung rampung pembangunannya.

Pembangunan menghabiskan anggaran APBD 2019 Rp 1,3 miliar. Adapun tanggal kontrak 30 Agustus 2019 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender. Hingga April 2020 belum juga selesai.

Pembangunan kantor camat berlantai dua dikerjakan oleh konsultan pelaksana CV Wudi Permata dengan konsultan pengawas adalah CV Alif Engineering Konsultant.

Fraksi Hanura DPRD Luwu Timur lewat juru bicaranya, Alpian mendesak Bupati Luwu Timur, Thorig Husler agar mengambil langkah tegas.

"Supaya proyek pembangunan kantor Camat Wotu segera diselesaikan dan dirasakan asas manfaatnya," kata Alpian dalam rapat paripurna, Senin (12/4/2020).

"Kantor camat adalah tempat pelayanan publik. Namun hingga April tahun 2020 ini proyek tersebut belum juga selesai pekerjaannya," imbuhnya.

Terpaksa pelayanan di kantor camat sementara dipindahkan di Gedung Serba Guna Kantor Camat Wotu.

Diberitakan sebelumnya, Konsultan pengawas, Junaidi mengatakan pekerjaan terlambat karena ada rangkaian Festival Keraton Nusantara di Wotu.

Pada Kamis (12/9/2019), berlangsung ramah tamah raja dan sultan se-nusantara rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII di SalassaE, Dusun Benteng, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu.

"Alasan kontraktornya kemarin ada panitia yang larang bongkar," kata Junaidi kepada TribunLutim.com, Selasa (21/1/2020).

Kantor Camat Wotu, Luwu Timur belum rampung
Kantor Camat Wotu, Luwu Timur belum rampung (Ivan/Tribun Lutim)

Kalau gedung dibongkar kata dia, kesannya jelek saat kegiatan tengah berlangsung. Sebab bisa mengganggu pandangan.

Selain itu, kendala lambatnya gedung rampung karena tukang terlambat bekerja, termasuk ekspedisi penyaluran barang untuk proyek lambat karena pernah solar langka.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved