Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Cerita di Balik Pelataran Kampus FTI UMI Berubah Jadi Tempat Jemuran Pakaian Berwarna-warni

Akan digunakan para tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Makassar di tengah pandemi Covid-19 atau Virus Corona.

Editor: Edi Sumardi
Cerita di Balik Pelataran Kampus FTI UMI Berubah Jadi Tempat Jemuran Pakaian Berwarna-warni - fti-umi-lawan-virus-corona-covid-19-1-1342020.jpg
DOK FTI UMI
Hazmat suit sedang dijemur di pelataran gedung Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel. Pakaian itu akan digunakan para tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Makassar di tengah pandemi Covid-19 atau Virus Corona.
Cerita di Balik Pelataran Kampus FTI UMI Berubah Jadi Tempat Jemuran Pakaian Berwarna-warni - fti-umi-lawan-virus-corona-covid-19-2-1342020.jpg
DOK FTI UMI
Hazmat suit sedang dijemur di pelataran gedung Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel. Pakaian itu akan digunakan para tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Makassar di tengah pandemi Covid-19 atau Virus Corona.

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pelataran gedung Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, dalam beberapa hari terakhir berubah jadi tempat jemuran.

Pemandangan tak lazim di dalam kawasan kampus ini terlihat pada saat sedang diberlakukan lockdown khusus di area kampus swasta itu.

Apakah gedung FTI UMI kini dialihfungsikan jadi rumah kos dan pakaian penghuninya dijemur di pelataran kampus?

Bukan.

Pakaian berwarna-warni yang dijemur itu merupakan hazmat suit (hazardous material suit) atau pakaian hazmat yang akan digunakan para tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Makassar di tengah pandemi Covid-19 atau Virus Corona.

Hazmat suit dijemur setelah disempor cairan disinfektan.

Di kampus FTI UMI setidaknya ada 969 pieces hazmat suit yang dijemur.

Rencananya, Senin (13/4/2020) hari ini, 969 pieces hazmat suit itu akan mulai didistribusikan ke rumah sakit dan puskesmas.

Alat pelindung diri atau APD tersebut merupakan sumbangan dari sejumlah pihak, yakni alumni Program Profesi Insinyur (PPI) Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI ), Majelis Taklim Ukhuwah UMI, PT Amura Pratama Bandung, dan anggota grup WhatsApp 'Darurat Sipil'.

"Alumni Program Profesi Insinyur FTI UMI menyumbang 669 pieces, dimana 569 dijahit di Makassar dan 100 pieces dibeli dari Bandung. PT Amura Pratama Bandung sumbang 200 pieces, dari Majelis Taklim Ukhuwah UMI 100 pieces, dan anggota grup WA 'Darurat Sipil' bantu ongkos jahit 569 pieces, sterilisasi, dan plastik packing," kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara, Sabtu (11/4/2020).

 Mahasiswa FTI UMI Produksi Alat Pelindung Wajah untuk Dokter yang Tangani Pasien Covid-19

Alumni PPI FTI UMI sebenarnya menyumbang kain spunbond sepanjang 1.200 meter atau 12 bal untuk dijahit menjadi pakaian hazmat.

Ongkos jahitnya ditanggung anggota grup WhatsApp 'Darurat Sipil'.

 Terima Sumbangan Kain Spunbond dari Insinyur, FTI UMI Bikin 400 Mantel APD untuk Dokter di Makassar

Sabtu siang, hazmat suit tersebut mulai di-packing dan disemprot cairan disinfektan.

"Insya Allah mulai hari Senin (13/4/2020), bersama IDI Cabang Makassar ARSSI Sulsel, Polsek Panakukang Makassar akan membagikan baju APD ini di berbagai rumah sakit dan puskesmas yang membutuhkan," kata Zakir Sabara H Wata.

Dia menyampaikan terima kasih kepada para dermawan yang peduli kepada sesama di tengah kondisi krisis.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved